Putra saya saat ini berusia 3;5 bulan dengan BB 6,5 kg dan PB 65 cm. Pada saat lahir BB-nya 3,6 kg dan PB 51 cm. Pada usia 3 bulan dia divaksin DPaT. Tanpa sepengetahuan saya, empat hari kemudian suami menyuruh pembantu membawa dia ke posyandu di RW saya dengan tidak membawa KMS. Pasalnya suami saya pikir posyandu hanya menimbang dan memberi arahan tentang gizi saja. Ternyata, anak saya divaksin tanpa bertanya tentang KMS, yaitu vaksin DPT dan hepatitis B. Padahal sebelumnya sudah mendapat 2 kali vaksin hepatitis B.
Malamnya, saya langsung membawa dia ke dokter anak dan diberikan obat supaya tidak demam tinggi. Kata dokter, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Pertanyaan saya, apakah ada efek samping yang bersifat permanen dan nonpermanen setelah divaksin dengan jenis yang sama dalam waktu berdekatan? Apakah boleh vaksin DPT disatukan langsung dengan Hepatitis B? Apa yang harus saya lakukan untuk mendeteksi adanya kelainan? Mohon saran dan terima kasih banyak atas jawabannya.
Ida - Bogor
Status vaksinasi seseorang sangat perlu diperhatikan sebelum dilakukan vaksinasi agar jangan terjadi suatu vaksin diberi berlebih tetapi sebaliknya vaksin lain terlalu kurang. Pemberian vaksin yang berlebih paling sering terjadi pada vaksin polio tetes karena penetesan yang berlebih secara tidak sengaja. Tapi meskipun dosis yang diberikan berkali lipat namun belum ada laporan terjadi efek samping. Tentu hal ini tak berarti vaksin boleh diberi dalam dosis yang berlebih.
Pada kasus putra Ibu, agaknya kemungkinan besar tak akan terjadi apa-apa. Meskipun vaksin yang diberi berlebih, namun tampaknya tidak timbul reaksi negatif dalam waktu dekat. Dalam jangka panjang saya tak dapat memastikan tetapi mungkin tidak akan timbul reaksi negatif juga. Vaksin DPT dapat digabung dengan hepatitis B bahkan ada vaksin gabungan antar keduanya. Sebaiknya Ibu tak perlu terlalu cemas dan pantau saja perkembangannya serta pertumbuhannya ke dokter anak.
KOMENTAR