TabloidNova.com - Selama tujuh tahun, Achmad Alkatiri atau yang akrab disapa Mad menuntaskan mimpinya berkeliling Indonesia dengan bertandang ke 34 provinsi dari Aceh hingga Papua sebelum berusia 25 tahun. Selama itu pula, segala suka duka dialami pria asli Ambon, Maluku itu. Mad yang sangat mencintai pantai dan laut itupun berinisiatif membuat proyek album foto selama setahun yang menampilkan rekaman perjalannya berkeliling Indonesia.
Di website miliknya, www.madalkatiri.com, ia merintis proyek #365Indonesia. Isinya adalah kisah perjalanan dan foto-foto dari seluruh Nusantara yang diunggah setiap hari selama satu tahun penuh (365 hari) dari tanggal 28 Oktober 2011 hingga 27 Oktober 2012 silam.
"#365 Indonesia itu sebenarnya project iseng, posting satu foto satu hari sampai 365 hari. Untuk promosiin bahwa Indonesia itu keren. Karena social media waktu itu juga mulai booming gede, akhirnya pakai instagram dan twitter juga karena lebih masif," ujar Mad saat bebrincang dengan TabloidNova.com beberapa waktu lalu.
Mad yang memulai berkeliling Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2014 itu pun kini sudah menuntaskan mimpinya. Dari zaman kuliah dengan budget terbatas, hingga kini ia bekerja di sebuah perusahaan traveling dengan penghasilan sendiri, Mad masih terus traveling.
"Akhirnya kerja, punya penghasilan, lebih sedikit bebas untuk meng-upgrade kualitas travel. Kalau dulu tidur di mesjid, sekarang hotel bintang satu. Akhirnya bisa lebih banyak jalan juga. Ha ha ha."
Lantas, setelah sukses mengelilingi Indoensia sebelum usia 25 tahun, akankah Mad mengulangi pengalamannya itu lagi? "Indonesia itu gede banget. Sebenarnya 34 provinsi sebelum 25 tahun itu yang pengin dilakuin hanya menginjakkan kaki ke setiap provinsi, enggak ada ambisi untuk sampai ke pelosok-pelosok. Aku percaya kalau ke ibukotanya saja, pasti sudah bisa merasakan culture-nya kayak gimana. Dan itu cukup untuk aku. Kelihatan banget, kok," ujar Mad.
Sejak berkeliling Nusantara itu pula, pria kelahiran 26 April 1989 ini benar-benar bisa melihat konsep Bhinneka Tunggal Ika secara nyata. "Kalau dulu, Bhinneka Tunggal Ika itu kayak slogan atau cuma tahu dari buku. Tapi ketika jalan ke 34 provinsi, orang akan lihat bahwa Bhinneka Tunggal Ika itu benar-benar nyata. Misalnya Sulawesi Utara sama Gorontalo itu mepet-mepetan tapi culture-nya beda banget dari bahasa, makanan. Tapi semua bisa menyatu di satu negara. Itu yang bikin kagum banget."
Yetta Angelina
KOMENTAR