Yang makin menyakitkan, mertua ikut campur dan malah menyudutkan saya. Sudah jelas anaknya yang berkhianat, eh dia malah mengatakan saya istri yang tidak pengertian, kurang pergaulan, dan segala macam kata-kata bernada menghina. Padahal, dulu dia memohon saya supaya menerima pinangannya. Dia bilang dia suka saya yang berjilbab, keluaran pesantren pula. Waktu itu saya tersanjung dan bertekad membantu suami ke jalan yang lebih baik. Ternyata, batin saya harus terluka untuk kedua kalinya.
KOMENTAR