"Jika kamu bersikap baik padaku, aku juga akan baik kepadamu," begitu kira-kira pernyataan pelaku kepada korban. Mereka juga, biasanya, menukar serangkaian eksploitasi dengan promosi, kenaikan gaji, atau kesempatan kerja yang lebih baik.
Pelecehan seksual ini lebih lanjut dikontrol dan didominasi oleh nafsu.
Berikut adalah panduan untuk membantu Anda mengidentifikasi apakah "kebaikan" atasan atau teman Anda mengarah pada pelecehan seksual.
"Jika kamu bersikap baik padaku, aku juga akan baik padamu."
Ketika atasan blak-blakan mengungkapkan keinginannya untuk menjalin hubungan dengan Anda, Anda harus mulai berhati-hati. Ditakutkan sikap penolakan Anda bisa menjadi boomerang bagi karier Anda. Lakukanlah pendekatan yang ramah agar atasan tidak tersinggung oleh sikap Anda.
"Saya akan selalu ada untukmu."
Pernyataannya terkesan baik, tapi sebenarnya memiliki konotasi yang berbeda. Di balik keramahannya, ada upaya untuk "menangkap" kelemahan Anda saat Anda lengah. Ketika Anda sedang bermasalah atau stres di kantor, jangan menggantungkan diri Anda kepadanya. Alih-alih ingin membantu, yang ada ia malah memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan Anda.
"Yuk, pergi minum ke luar."
Atasan berusaha keras mengajak Anda keluar. Menurut pengalaman, jika ada seseorang berulang kali meminta Anda keluar meski Anda selalu menolak, itu bisa digolongkan dalam pelecehan seksual verbal, loh.
"Pakaian yang kamu pakai ini benar-benar bikin kamu terlihat seksi."
Ketika atasan terlalu sering memuji Anda karena pakaian yang Anda kenakan atau berbicara mengenai tubuh Anda dan Anda merasa tidak nyaman dibuatnya, itu masuk dalam bentuk klasik pelecehan seksual. Memang sulit membedakan pujian tulus dan yang memiliki motif tersembunyi. Anda harus memercayai insting Anda dalam hal ini.
KOMENTAR