Meraih keseimbangan dalam hidup di tengah lingkungan perkotaan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Keadaan yang bising, waktu produktif masyarakat yang panjang, banyaknya polusi, serta padatnya populasi menjadi tantangan besar untuk meraih keseimbangan dan harmoni lingkungan tempat tinggal. Padahal, tempat tinggal merupakan perpanjangan tangan atau cermin dari penghuninya, lo.
Seiring perubahan zaman, permasalahan baru terkait tempat tinggal pun bermunculan. Pada peradaban kuno perhitungan fengsui mempertimbangkan arah angin, curah hujan, area banjir, kesuburan tanah, hingga arah pancaran matahari yang bersifat alami. Sedangkan pada peradaban modern, ilmu fengsui pun berhadapan dengan masalah baru.
Sebutlah aspek negatif seperti letak pabrik, gedung-gedung tinggi, pusat energi listrik, pom bensin, tempat hiburan, hingga area macet, yang dapat memengaruhi aliran baik di sekitar lingkungan. Disadari atau tidak, hal-hal tersebut ternyata berpengaruh dalam kualitas hidup.
Maka untuk mencapai harmoni demi mencipta nasib baik, perhitungan fengsui pun kini mencakup tingkat polusi udara dan polusi bunyi di sekitar tempat tinggal. Bagaimana mengaplikasikan ilmu fengsui di kehidupan serba modern sekarang ini? Mari simak pembahasan berikut yang disarikan dari buku Feng Shui In The Home yang ditulis Siobhan O'Brien.
Sejak 6000 SM
Mari kembali ke beberapa ribu tahun silam. Masyarakat China telah mengaplikasikan ilmu fengsui untuk menentukan lokasi-lokasi strategis yang berhubungan dengan nasib baik sejak enam ribu tahun sebelum masehi.
Penentuan tersebut dipengaruhi oleh faktor geofisikal, astronomi, dan arah mata angin. Artinya, memilih lokasi dan arah yang tepat, sejak zaman dahulu dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemilik hunian. Maju ke beberapa masa kemudian, fengsui juga digunakan untuk merencanakan penentuan lokasi gedung dalam pembangunan sebuah kota.
Zaman terus berubah dan ditandai dengan ilmu yang terus berkembang. Alhasil, berbagai formula dalam fengsui pun digunakan dalam bidang desain interior untuk membawa peruntungan pada pemilik hunian.
Pada prinsipnya, ilmu fengsui memang digunakan untuk menciptakan hubungan yang baik antara bangunan dengan energi-energi yang melingkupinya. Pasalnya, fengsui berfilosofi bahwa tempat tinggal merupakan perpanjangan langsung alias cermin dari penghuninya.
Berasal dari kata "Feng" yang berarti kekuatan angin dan kata "Shui" yang menyimbolkan aliran air, ilmu fengsui meyakini bahwa energi dari dua unsur ini dapat dimanipulasi untuk menciptakan harmoni bagi penghuni. Jika sebuah hunian memiliki fengsui yang baik karena berbagai elemen di hunian terjaga keseimbangannya, maka akan terbentuk harmoni sehingga tercipta aura baik di rumah.
KOMENTAR