Dalam benak Anda, pasti sudah terbayang desain innercourt yang diinginkan. Nah, sebelum mendesain taman dalam ruang bersama landscapper, ada beberapa aspek yang tak boleh dilupakan, yaitu:
1 Cahaya
Taman membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Bila cahaya kurang, tanaman akan kesulitan untuk mengolah nutrisinya sehinga tanaman kelihatan seperti kekurangan pupuk. Ciri-ciri tanaman yang kekurangan cahaya adalah daun yang menguning dan bentuk tanaman yang memanjang (etiolasi) sehingga tanaman menjadi lemah dan mudah patah.
Untuk menyiasati cahaya di dalam ruangan, gunakan lampu khusus yang menggantikan matahari. Sebagai gambaran dengan lampu berkekuatan 70 watt, ia dapat menerangi ruangan 4 meter persegi.
Walaupun demikian, akan lebih aman jika Anda memilih tanaman yang tidak membutuhkan cahaya terlalu banyak seperti jenis dracena, phylodendron, aglaonema dan lumut. Sebagai pengganti rumput untuk taman indoor bisa digunakan jenis Selaginnela.
2 Sistem Drainase
Sistem drainase harus dibuat di awal untuk membuang kelebihan air pada media tanam. Caranya bisa dengan menggunakan pipa yang diberi lubang kemudian disalurkan ke pembuangan.
3 Penyiraman
Untuk tanaman indoor penyiraman dilakukan lebih sedikit daripada outdoor karena kebutuhan air lebih minim, misalnya sekali sehari.
4 Nutrisi & Media Tanam
Media tanam yang digunakan sebaiknya memiliki porositas yang tinggi sehingga air tidak menggenang dan pupuk tidak tercuci karena penyiraman. Misalnya zeolit, red lavarock, sekam bakar, cocopeat. Hindari menggunakan media tanam yang mudah tergenang sebab memungkinkan adanya cacing atau binatang lainnya.
Alternatif Desain Taman Tropis
Pilihlah beberapa jenis tanaman yang tahan naungan tapi memiliki warna warna cerah dan alami seperti Bromelia, Phylodendron, homalomena, Calatrea, dll. Taman ini sangat mudah dirawat dan awet. Anda juga bisa memberi akses suara air dengan menambahkan waterwall. Sebagai variasi, gunakan beberapa macam koral hias yang ditata dengan bentukan organik.
Taman Jepang
Taman Jepang relatif sederhana, tapi tinggi unsur estetikanya. Variasi yang digunakan pun sangat sedikit, seperti pasir, batu, dan lumut. Namun perawatannya harus intensif karena bentuk dan penampilannya harus selalu prima.
Hutan Pakis
Kita bisa menghadirkan taman bertemakan hutan dengan menggunakan berbagai jenis tanaman pakis. Suara gemericik air dihadirkan dengan adanya kolam kecil yang dibuat dari batu-batu alam asli, sehingga seolah-olah memang ada mata air alami di taman tersebut. Yang perlu diingat, taman ini membutuhkan pencahayaan yang cukup karena menggunakan tanaman-tanaman yang berukuran besar.
Taman Kaktus
Kaktus memiliki variasi bentuk dan ukuran. Dengan kelebihan tersebut, kaktus dapat ditata sehingga membentuk kering yang menyerupai habitatnya. Yang perlu diingat, taman kaktus ini memerlukan air yang sangat sedikit dan cahaya yang cukup banyak.
Taman kaktus biasanya ditata dengan menggunakan material-material yang biasa terdapat di gurun pasir, yaitu batu-batu, koral, pasir, dan aneka jenis tanaman kaktus. Media yang digunakan adalah pasir kasar dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
Ester Sondang
Naskah & Desain: Ir. Hari Harjanto (0815 199 50005)Ir. Hendro wahyudi, email: wongtaninursery@yahoo.com, Office: Wongtani Landscape & Nursery, Cluster Jasmine Blok A1 No.11, Perumahan Grand Depok City, Depok (021) 70882939, 081510197634
KOMENTAR