Begitu pun dalam hal pembuatan. Menurut Anna, jika ada ibu-ibu di rumah yang ingin membuat pancuran bambu sendiri di rumah, bisa saja, karena pembuatannya memang cukup mudah dan juga murah.
Namun, sebelum membuatnya sendiri, perhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut ini:
Sebisa mungkin, carilah jenis dan kualitas bambu yang bagus, karena makin berkualitas, bambu akan semakin tahan lama. Usahakan pilih jenis Bambu Hitam dan Betong jika ingin membuat pancuran bambu yang besar (banyak ditemui di Yogya, Jawa Timur, dan Sukabumi).
Pilih bambu yang tua dan dipanen (tebang) pada bulan Juli (bulan panen bambu). Jangan sungkan menanyakan hal ini kepada penjual bambu. Biasanya bambu yang ditebang di luar bulan itu kualitasnya kurang baik (bambunya mengeluarkan serbuk).
Jika ingin bambu yang lebih berwarna, Anda bisa mewarnainya. Tidak disarankan menggunakan jenis bambu kuning, karena bambu ini memiliki karakter kulit yang lebih tipis dan takutnya tidak bertahan lama di dalam air.
Jenis (gentong, keramik, atau semen) dan ukuran pot, sesuaikan dengan selera Anda. Yang penting, jangan sampai pot tersebut bocor.
Ada yang mengatakan, saat membuat pancuran bambu, usahakan kondisi kejiwaan Anda sedang stabil (seimbang). Karena pembuatan pancuran bambu menggabungkan dua unsur, yaitu unsur manusia dan unsur alam. Jadi, jika saat membuat pancuran ini, pastikan Anda sedang dalam mood yang baik.
Selamat menikmati gemercik pancuran bambu!
Ester Sondang / bersambung
Foto: Ahmad Fadilah
KOMENTAR