TabloidNova.com - Bingkai sebuah tema demi menginterpretasi makna yang terkandung jelas harus tergambar dalam suatu peragaan busana. Irna La Perle mengemasnya begitu apik untuk Luminescence. Pendaran cahaya menjadi simbol dari kebahagiaan hati seorang wanita jelang pernikahannya.
Mungkin, hal ini pula yang begitu menarik perhatian perancang busana muslimah Irna Mutiara untuk tren busana pengantin muslimah tahun 2015.
Disambut kesan intim dalam pulasan warna-warni pastel seperti broken white, tan, khaki, ivory, dusty peach, purple, mint, dan silver. Gelaran peragaan busana begitu kental akan nuansa elegansi yang lembut sejak Anda menginjakkan kaki di area pintu masuk hingga ke setiap sudutnya.
Ambiens internasional semakin terasa kala dekorasi serta pencahayaan chandelier menghiasi runway dan foyer dalam ruang Raflesia Ballroom Hotel Gran Mahakam, Jakarta.
Visualisasi Irna sangat matang untuk era Edwardian di tahun 1910, bukan hanya pada garis rancangan simpel nan tegas namun juga pada dinamisasi gaun pengantin yang pada zaman dahulu dibatasi oleh balutan petticoat serta korset ketat.
Kecerdasan membaca tren pasar juga diperlihatkan oleh perancang busana asal Jawa Barat tersebut berkat embellishment dan embroidery yang terasa pas pada 35 set koleksi serta inspirasi 35 gaya veil baru khusus pengantin muslimah.
Elemen detail bertabur mutiara, kristal Swarovski, serta sequin mendekorasi kilau busana sebagai kekuatan koleksi. Sentuhan craftsmanship dari khazanah berpadu teknik kekayaan sulaman asli Indonesia, seperti sulam usus khas Lampung, Sulam Cai khas Sumatra Barat dan bordir asal Tasikmalaya yang dituangkan pada fabric lace dan art nouveau. Kesemuanya digubah menjadi aplikasi motif geometris sederhana.
Terbagi dalam 3 sekuens, busana pengantin bergaris minimalis yang terbuat dari bahan sifon, tule bersiluet H-line dalam komposisi warna silver, mint dan ungu membuka momen peragaan. Nampaknya, deretan busana dirancang untuk dikenakan sebagai gaun pesta, busana lamaran, atau akad nikah.
Tetap mengusung busana muslimah pengantin Syar'i yang menutup rapat lekuk bagian dada, sulam usus dan sulam cai terukir cantik pada bagian bawah busana pengantin warna putih. Mata pengunjung yang hadir kembali dihipnotis oleh kemunculan gaun campuran warna hijau tosca polos dengan hijau tosca bermotif abstrak dalam aksentuasi potongan cape mengikuti badan dan menjuntai berhias kristal Swarovski dan sequin pada sepanjang bagian tengahnya.
Garis putih tegas di sekeliling bagian bawah gaun bersiluet A-line dari bahan organza menjadi imbuhan tersendiri yang mengingatkan penikmat mode akan rancangan koleksi desainer dunia Alexander Wang untuk Fall/Winter 2013.
Pandangan mata lalu beralih pada gaun berdetail sulaman dan bordir khas Tasikmalaya berhias sequin dan mutiara yang tersemat pada area lengan model manset serta leher.
Potongan draperi juga dikawinkan bersama potongan ruffles dalam skala kecil pada busana berwarna putih. Desainer dunia Zuhair Murad yang banyak menginspirasi elegansi gaun minimalis modern wanita pada koleksi Spring/Summer 2012 nya, turut menggugah Irna mengaplikasikan aksesori belt (ikat pinggang) bentuk pita berukuran mini pas di area pinggang pada gaun warna peach.
Agar tidak bosan, gaun ruffles bervolume di sekeliling area bawah dihadirkan dalam spektrum warna ungu berhias mutiara serta kristal warna-warni di sisi kanan kiri pinggang.
Gaya color block sengaja dituangkan demi mendobrak persepsi gaun pernikahan internasional yang kerap mengusung palet putih. Kali ini lembutnya hijau tosca dikombinasikan sulam usus dan cai bermotif dedaunan bersama warna peach dan warna krem.
Aplikasi sulam juga muncul pada gaun berkerah tinggi model cape yang dipercantik sulam serta imbuhan embroidery serta teknik lipit. Tak cukup sampai disitu saja, atasan cropped berlengan panjang bergaya sedikit boxy bertabur kristal Swarovski nampak kian mewah lewat ornament kelopak bunga di bagian pinggang hingga pinggul pada gaun organza berlapis.
Ridho Nugroho
Foto-foto: NOVA/Agus Dwianto
KOMENTAR