TabloidNova.com - Puluhan karya 10 desainer busana muslimah anggota APPMI Jawa Barat telah usai dipergelarkan. Menariknya, masing-masing desainer memiliki karakter kuat dalam karya-karya yang disuguhkan.
Warna-warna tegas dan kain-kain berkarakter dimainkan oleh beberapa desainer seperti Yemi Sudibjo, Herman Nuari, dan Malik Moestaram. Mengangkat masing-masing tema, Yemi Sudibjo memilih bahan kain sarung tenun, brokat, dan satin sutra dengan kesan bertumpuk nan tegas.
Herman Nuari yang mengangkat gamis dan abaya panjang modern, memilih aneka tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Sementara Malik Moestaram menampilkan abaya dengan cropped jacket warna hitam berdetail emas yang tegas dan glamor.
Dalam gaya yang jauh berbeda, Irna Mutiara, La Melda, Evy Susanti dan Aam Laurisha masih membawa kelembutan sisi wanita muslimah dalam gaya yang dinamis. Irna yang mengusung tema "L'Exotisme de Merzouga" menampilkan busana elegan bergaya maroccan dengan potongan-potongan panjang nan anggun berwarna keemasan.
Sementara La Melda lebih memilih warna klasik cokelat, beige dan emas berpotongan trapze line bergaya Eropa yang "Everlasting".
Evy Susanti hadir dengan konsep "Romance of Java" terlihat lebih lembut dengan busana-busana berwarna nude aplikasi mutiara dan payet. Dan Aam Laurisha memilih busana-busana bersiluet A-line masih dengan gaya fit and flare berwarna laut lembut.
Pada sisi yang lain, desainer Anggiasari Mawardi, Nuniek Mawardi dan Nisa Tesani mengangkat busana-busana berciri khas. Anggiasari yang mengusung tema "Serenity of Papua" mengolah sutra Cirebon dan Tenun Palembang dengan sentuhan benang-benang emas.
Nuniek tak mau ketinggalan, mencoba mencuri perhatian dengan mengadaptasi quilting acak ala pra sejarah dalam detail smock dan rug.
Dan yang paling menarik, Nisa Tesani seakan terobsesi wayang "Pandusubadra" hingga menjejakkan print motif wayang pada busana-busana anggun bernuansa hitam kemerahan nan eksotik.
Gelaran APPMI Jawa Barat kali ini dikatakan cukup variatif dengan karakter desainer masing-masing. Kendati demikian, busana yang ditampilkan masih bersifat simple dan ready to wear.
Laili Damayanti
KOMENTAR