TabloidNova.com - Studi menunjukkan, Hormon Erythropoietin (EPO) dapat mencegah cedera pada otak bayi yang lahir prematur.
Pemindaian otak pada bayi yang lahir belum cukup bulan menunjukkan, EPO yang kerap digunakan sebagai doping secara ilegal oleh para atlet, ternyata bisa membantu bayi prematur jika diberikan setelah lahir.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association ini melibatkan hampir 500 bayi yang lahir di usia kehamilan 26 sampai 31 minggu di Swiss. Normalnya, bayi dikatakan cukup bulan bila lahir di minggu ke-40.
Karena hasil penelitian yang menggembirakan, sebuah studi lain sedang dilakukan dengan EPO. Hormon ini tengah dites untuk pengobatan bayi yang lahir dengan anemia.
Erythropoietin adalah hormon yang menstimulasi produksi sel darah merah dalam tubuh. Penggunaan EPO sintetis biasanya untuk mengobati kondisi khusus, seperti anemia, yakni kondisi di mana tubuh memproduksi sel darah merah lebih sedikit dari kadar normal.
Terapi penggunaan EPO untuk bayi prematur ternyata dapat membantu para bayi mengurangi kebutuhan akan transfusi darah.
Dalam studi yang diadakan di Swiss ini, sebuah tim di University Hospital of Geneva menemukan bahwa pemberian tiga dosis EPO segera setelah kelahiran berdampak pada penurunan resiko cedera otak. Hasil ini dibuktikan dengan pemindaian otak secara intensif.
Bayi yang diberikan EPO terbukti memiliki tingkat cidera lebih rendah untuk area ganglia (area otak besar yang berwarna putih atau white matter) dan korteks otak besar (area otak berwarna abu-abu atau grey matter).
"Kami menemukan otak bayi yang meneerima perawatan memiliki kerusakan lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok lain yang hanya diberi obat placebo," kata Dr Rusia Ha-Vinh Leuchter, salah satu peneliti."Ini adalah pertama kalinya efek menguntungkan dari hormon EPO pada otak bayi prematur terbukti."
Para peneliti menyerukan uji klinis yang lebih luas untuk melihat apakah EPO benar-benra dapat membantu melindungi otak bayi prematur pada minggu-minggu kritis setelah kelahiran.
Dr Jane Hawdon, seorang konsultan neonatologist di Barts Health NHS Trust mengatakan, setiap pengobatan yang dapat mengurangi masalah jangka panjang pada bayi prematur harus ditindak lanjuti dengan penelitian lebih lanjut.
"Penulis jurnal ini, kan, tidak merekomendasikan perawatan ini diterapkan secepat mungkin. Apalagi, sebagian bayi prematur tidak mengalami cedera otak yang membahayakan," katanya.
Wikkianto / Sumber: BBC
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR