TabloidNova.com - Agar pertengkaran kakak dan adik tidak bertambah besar, ada beberapa hal yang tak boleh dilakukan orang tua. Menurut Jovita Maria Ferliana, M. Psi., Psikolog dari Ukrida, "Jangan langsung menyalahkan atau membela salah satu pihak. Usahakan agar pemecahan masalah diperoleh dari anak. Karena orang tua hanya sebagai penengah, pendengar, dan memberikan penjelasan bila diperlukan."
Saat konflik atau pertengkaran anak terjadi, orang tua hendaknya bertindak sebagai penengah (fasilitator). "Peluklah keduanya sambil menanyakan bagaimana kejadiannya. Jika anak saling berebut bercerita, berikan giliran pada masing-masing anak untuk menceritakan secara bergantian."
Setelah kedua belah pihak sepakat mengenai peristiwa yang diceritakan, tanyakan bagaimana perasaan anak dan tanyakan solusi yang terbaik menurut mereka. "Orang tua dapat menambahkan bila anak menemukan kesulitan dalam mencapai solusi. Anak yang terbiasa menyelesaikan dan menemukan pemecahan masalah, mereka akan dapat menemukan pemecahan masalahnya sendiri."
Hindari mengungkit-ungkit masalah yang telah berlalu, menghakimi, dan melabeli anak. Contoh, "Aduh, Kakak selalu bikin Bunda pusing. Minggu lalu bertengkar dengan Adik karena berebut mainan, berebut posisi tempat duduk, dan berebut remote TV. Sekarang pasti Kakak juga menginginkan sesuatu yang dipegang adik, kan?"
Hindari menunda penyelesaian masalah. Setiap masalah hendaknya langsung diselesaikan saat ini juga. "Jangan membiasakan masalah mengambang tanpa ada penyelesaian atau meminta anak untuk menyelesaikan sendiri tanpa ada supervisi dari orang tua. Pada dasarnya anak tetap membutuhkan panduan dan arahan dari orang tua."
Bila telah ditemukan pemecahan masalah yang disepakati kedua belah pihak, akhiri dengan saling meminta maaf dan saling berpelukan. "Permintaan maaf sebaiknya dilakukan dengan melakukan kontak mata dan menyebutkan apa kesalahan yang telah dilakukan."
Noverita K. Waldan
KOMENTAR