Kata "teman" tidak berarti apa-apa bila tidak ditambah dengan kata lain, seperti teman dekat, teman istimewa, atau bahkan teman tapi mesra. Bicara mengenai teman dekat atau sahabat, yang ada di dalam benak pastilah hal-hal yang berhubungan dengan bersenang-senang ataupun curhat mengenai masalah suka dan duka. Sementara teman istimewa atau pacar, yang terpikir adalah kencan di malam Minggu atau di hari Valentine. Dapatkah keduanya digabung?
Tentu saja, teman yang sudah dikenal bertahun-tahun bisa dikategorikan sebagai sahabat. Tetapi bagaimana bila sahabat ini lalu menjadi pacar? Dia sudah mengenal Anda luar-dalam, curhat tentang apa saja, tahu tentang mantan Anda dan apa saja yang terjadi antara Anda dan mantan, demikian juga sebaliknya. Lalu, suatu ketika Anda menyadari, bahwa Anda ternyata selalu memikirkan dirinya. Anda mulai melihat dia dari sisi pandang yang berbeda. Mulai sering memeriksa telepon genggam, siapa tahu dia meninggalkan pesan. Begitulah, Anda jatuh cinta pada sahabat. Tapi apakah hubungan ini akan lancar?
Kita memang kerap tidak pernah menyangka,hal ini bisa dan tak pernah dapat mengerti,bagaimana hal ini sampai terjadi. Lalu Anda jadi bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah dia merasakan hal sama? Apakah Anda harus menyatakan perasaan? Mungkin juga tidak perlu karena, toh, dia dapat membaca pikiran Anda karena sudah sekian lama bergaul. Pasti dia tahu, apa artinya bila Anda menggigit-gigit kuku. Pasti ada sesuatu yang penting yang Anda pikirkan.
PRO & KONTRA
Biasanya, kemudian muncul dilema. Anda takut apa yang bakal terjadi dengan persahabatan yang selama ini sudah terjalin dengan manis bakal berakhir dengan saling membenci. Jadi, apa yang harus dilakukan? Sebelum melakukan pendekatan dan mengungkapkan isi hati, Anda harus dapat menempatkan posisi Anda terlebih dahulu. Hal ini tidak mudah dan merupakan situasi yang sangat peka. Yang jelas, segala sesuatunya tidak mungkin diulang bila Anda telah menyatakan isi hati padanya. Anda tidak dapat menyalahkan minuman yang muncrat di muka Anda pada saat dia terkejut mendengar ungkapan rasa cinta Anda dan tertawa sambil mengatakan, "Ah, mana mungkin, sih? Kamu pasti bercanda!"
Nah, mau tak mau, suka tak suka, Anda harus mempertimbangkan sederet daftar pro dan kontra sebelum mengambil risiko.
Sisi Pro:
* Anda menyukai kepribadiannya. Anda tahu dia pintar. Anda tahu bagaimana perubahan suasana hatinya, apa yang membuatnya bahagia dan apa yang dihindarinya.
* Anda melewati hari-hari bersama dia, baik dalam suka dan duka. Anda berdua memiliki minat yang sama dan bahkan pada saat masing-masing tidak ada yang dibicarakan, Anda berdua menikmati kebersamaan dalam keheningan.
* Anda mengenal orangtuanya, diterima baik oleh mereka, dan bila berada di rumahnya seperti berada di rumah sendiri. Anda dan ayahnya menonton pertandingan sepak bola bersama atau bermain catur dengan kakak laki-lakinya.
Sisi Kontra:
* Karena sudah mengenal perilakunya, walaupun hal ini merupakan nilai lebih, pada kenyataanya tidak ada lagi hal-hal yang membuat Anda penasaran dan ini dapat menimbulkan rasa bosan.
* Anda mengambil risiko amat besar, yaitu bisa kehilangan persahabatan. Anda tidak dapat membayangkan dia tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan Anda.
* Anda tidak selalu cocok di dalam segala hal. Sebagai sahabat dan bukan pacar, hubungan Anda baik-baik saja. Tetapi tidak demikian bila dia menjadi pacar. Anda dapat kehilangan orang yang selalu menjadi pendengar yang baik manakala Anda patah hati. Lalu siapa yang akan menjadi pendengar setia bila dia yang menjadi topik pembicaraan Anda?
SELALU ADA RISIKO
Nah, dari sisi spro dan kontra yang disebutkan di atas, sisi kontra lebih memungkinkan membawa Anda pada kehancuran sebuah persahabatan yang indah. Anda merasa telah mengenalnya dengan baik, mungkin saja hal ini benar sebagai sahabat, tetapi sebagai pacar segalanya bisa berubah.
Sementara di sisi lain, ada risiko yang harus dihadapi bila Anda menyatakan dengan terus terang mengenai perasaan Anda. Ketidakjujuran dapat mengancam persahabatan bila sikap Anda berubah menjadi aneh karena perasaan yang tiba-tiba Anda rasakan terhadap dirinya. Mendatangi setiap perempuan yang akan berkencan dengannya, atau tiba-tiba mengatur baju apa yang boleh dan tidak boleh dipakai olehnya. Tentu bukan itu yang disebut sahabat yang baik, bukan?
Anda mungkin tidak lagi menjadi sahabat terbaiknya. Jangan sepelekan perasaan Anda karena perasaan tersebut dapat muncul bila Anda mencoba menahan dan menyembunyikannya. Duduk dengan tenang, pertimbangkan sisi pro dan kontra, dan jangan lupa, risiko yang mungkin terjadi sangat berarti bagi Anda. Anda tidak akan pernah tahu perasaannya bila Anda tidak pernah mencobanya.
Bila Anda berdua sedekat yang Anda pikir, mengungkapkan perasaan mungkin hanya menimbulkan kejanggalan sementara bila ternyata Anda bertepuk sebelah tangan. Hubungan yang luar biasa tumbuh dari persahabatan yang luar biasa pula. Siapa tahu, dia pun memendam perasaan yang sama seperti yang Anda rasakan. Berani mencoba?
Dok. Nova
Foto : Dok. Nova
KOMENTAR