Masa pertumbuhan rambut, lanjut Titi, sangat bervariasi. Ada yang 2-6 bulan, ada pula yang memakan waktu sangat lama. Tergantung individunya. Sementara waktu istirahat rambut berlangsung antara 2-3 bulan, sebelum akhirnya rontok dan berganti rambut baru. "Rambut rontok karena pada folikel rambut yang masih aktif bisa tumbuh rambut baru," jelasnya. Ada pun kecepatan tumbuh rambut sekitar 0,3 mm per hari.
Lebih lanjut Titi mengatakan, pada usia tertentu, rambut pun akan mengalami degenerasi dan berhenti berkembang. Terutama terjadi di usia tua. "Tapi ini individual sekali. Karena semuanya tergantung genetik, gizi, lingkungan, seperti polusi, radiasi, stres, hormonal, kebiasaan merawat rambut, ataupun penyakit. Makanya ada yang baru umur 40 tahun rambutnya sudah mulai menipis, tapi ada yang di usia lebih tua lagi baru menipis," papar sekretaris PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) ini.
YANG PENTING GIZI
Dengan kata lain, tegas Titi, sebetulnya tak ada istilah bahwa obat atau perawatan tertentu, bisa membuat rambut jadi lebat. Sebab, rambut tak mungkin bertambah. "Berkurang malah mungkin. Tapi berkurangnya rambut tentu ada sebabnya. Semisal karena penyakit atau buruknya gizi yang dikonsumsi," terangnya.
Jadi, tandas Titi, yang harus dilakukan para orangtua ialah menjaga agar rambut tak bertambah tipis atau rontok. Caranya? "Dengan menjaga makanannya agar senantiasa bergizi. Sebab, rambut pun perlu diberi makanan tiap hari!" tukas Titi.
Jika menu makanannya cukup bergizi, 6 minggu kemudian akan tampak pengaruhnya pada rambut. Tapi, di samping itu, lanjut Titi, "Tentunya kebersihan kulit kepala dan perawatan rambutnya juga harus baik agar rambut dapat berkembang sehat."
Indah
KOMENTAR