Selain jual suara, band-band baru juga pandai menjual penampilan. Mereka sadar, dengan dadanan yang unik, bandnya akan mudah dikenali, sekaligus jadi identitas diri.
White Shoes And The Couples Company, Paket Jadul
Ini juga band dengan gaya unik dan berbeda. Band yang beranggotakan Sari (vokal), Rio (gitar), Saleh (gitar), Ricky (Bass), Mela (Piano), John (drum) bernaung di bawah bendera White Shoes And The Couples Company (WSATCC).
Jenis musik yang diusung cukup unik dan lain dari yang lain. WSATCC sepakat untuk menciptakan nuansa klasik dengan bumbu akustik, retro dan sedikit disco.
Ya, kehadiran mereka di blantika musik Indonesia seperti membawa kembali memori penikmat musik dari era 70-an, terlebih dari penampilan mereka. Kendati demikian, WSATCC mengaku awalnya tidak berniat berpenampilan retro dengan nuansa 70-an. Dalihnya, mereka terbentuk seperti itu dari saran teman-teman dan kebetulan mereka menikmatinya.
"Justru kami tak sengaja menemukan gaya retro itu. Mungkin karena pas aja, ya. Jadi keterusan sampai sekarang. Kami sih, yang penting busana itu nyaman dan enak dipakai aja," tutur Rio sang gitaris.
Walaupun tak sengaja WSATCC berhasil menciptakan tren baru. Bisa dilihat di setiap aksi panggung mereka, fans yang datang berusaha mencontek penampilan mereka dengan mengenakan busana berbau 70-an. Seperti bandana besar, baju polkadot, kacamata belalang dan rambut ala twiggy yang pernah booming di tahun 70-an.
Penampilan 70-an ala WSATCC juga tak hanya terlihat dari busana, tapi juga dari aksesoris dan penampilan fisik. Bahkan bahasa tubuh mereka ketika beraksi di atas panggung pun sangat kental dengan nuansa 70-an.
"Semua kami anggap jadi keseluruhan paket audio dan visual aja. Kalaupun orang hanya tertarik dengan satu bagian, kami enggak bisa ngelarang juga. Tergantung interpretasi masing-masing aja," tambah Rio.
Untuk band dengan hits berjudul Windu & Defrina ini, urusan penampilan juga merupakan salah satu elemen pendukung yang tak bisa dilepaskan dari performa sebuah grup band. Meski ingin dikenal dari karyanya bermusik, tak pelak penampilan mereka juga jadi visual menarik bagi penggemarnya.
"Kami tak malu kok disebut band yang jadul, justru itu memang jadi satu dengan konsep bermusik kami," papar Rio.
Sampai saat ini, band yang sempat mengisi soundtrack film Berbagi Suami dan Janji Joni ini belum berniat untuk melepaskan imej 70-an yang terlanjur melekat di diri mereka.
Bahkan dengan bantuan rekan-rekan dan beberapa sponsor busana, WSATCC semakin menancapkan trademark ke-jadul-annya.
M.Nizar, Yetta Angelina
KOMENTAR