Bagaimana merancang tempat penelitiannya?
Penelitian saya kembangkan di Bangil (Jatim) dan Aceh. Tujuannya supaya hasilnya bisa saya patenkan di Indonesia.
Apa rencana setelah menerima hadiah beasiswa?
Saya akan memakai uang ini untuk ambil post doctoral di Harvard Medical School. Saya tertarik mengembangkan hasil penelitian ini hingga menjadi vaksin yang mungkin bisa berguna bagi manusia. Kan, virus IMNV pada udang karakternya mirip rotavirus pada manusia (penyebab diare pada anak).
Apa harapan dari hasil penelitian Anda?
Harapan saya, kalau kuantitas dan kualitas produksi udang di Indonesia ditingkatkan, semoga masa depan anak-anak Indonesia juga bisa lebih baik.
Sempat bertemu tiga menteri Indonesia?
Ya. Kemarin saya pulang ke Indonesia untuk presentasi soal beasiswa yang saya dapatkan. Nah, saya sempat bertemu tiga menteri salah satunya dengan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Di bulan perayaan untuk wanita ini, saya titip pesan agar Bu Menteri lebih memperhatikan dan memaksimalkan bibit unggul perempuan.
Apa pendapat suami atas semua pencapaian ini?
Suami saya Dedi Priadi (33) bilang, dia merasa jadi orang paling cerdas di dunia. Kenapa? Karena dia bisa menemukan istri yang bisa membawanya keliling dunia dan bersekolah di negara lain. Sekarang suami dan anak saya, Elhurr (6), ikut tinggal di Tucson, Arizona. Suami menemukan ketertarikan mempelajari psikologi pendidikan. Padahal tadinya suami lulusan Fisika ITB, lho. Ya, saya bilang "ganti konsentrasi itu biasa, asal jangan ganti istri." Ha ha ha...
Omong-omong kenapa pilih studi di Arizona?
Saya mulai studi tentang penyakit udang di Aquautic Animal Disease, Arizona University. Aneh juga, ya, padahal negeri ini seperti padang pasir. Kalau ditanya orang, saya pasti jawab, "Saya juga bingung, kok". Ha ha ha... Tapi memang jika ingin belajar tentang penyakit, Universitas Arizona itu pusatnya.
KOMENTAR