Kini kain perca atau patchwork tak hanya dapat diaplikasikan pada baju, tas, bantal, atau selimut. Beberapa produsen furnitur berinovasi membuat furnitur dengan motif perca yang unik dan "berani". Meski pada awalnya perca dibuat dari kain-kain sisa yang disatukan, namun di tangan orang berkreativitas tinggi, furnitur kain perca ternyata menjadi jauh dari kesan murahan atau urakan. Terutama jika kita memilih motif dan memberikan penempatan yang tepat.
Disyon E. Kharisma, Creative Director Kare Indonesia berpendapat furnitur dari kain perca ini memiliki karakter yang unik dan sangat berbeda dengan furnitur pada umumnya. "Motif perca pada intinya, kan, memainkan motif dari beberapa potongan kain. Keistimewaannya adalah mampu memberikan nuansa tersendiri yang sangat berbeda di setiap sudut rumah," ujar Disyon tentang koleksi furnitur beraplikasi perca di tokonya.
Suka yang Ramai
Saat ini desain interior mengenal apa yang disebut tren maksimalis. Dalam artian, penggabungan motif tidak lagi dihindari supaya bisa mencapai karakter unik yang sesuai selera dan kepribadian Sang Pemilik. Sebagai contoh, beberapa pemilik hunian dengan arsitektur minimalis menerapkan gaya interior maksimalis agar hunian terkesan lebih hangat. "Masyarakat kita pada dasarnya lebih suka gaya maksimalis. Sehingga kita bisa memadupadankan apa saja, tanpa terbentur aturan. Misalkan mau menggabungkan motif patchwork dengan ornamen lain, sah-sah saja," ujar Disyon.
Meski demikian, karakter kain perca yang "ramai" memang membutuhkan trik agar terhindar dari kesan berantakan dan melelahkan mata. Caranya, di sebuah ruangan sebaiknya hanya ada satu furnitur yang terbuat dari kain perca sehingga ia sukses menjadi focus of attention di sebuah ruangan. "Barang-barang berukuran besar dengan motif perca memang sebaiknya tidak digabung. Patchwork furniture pun lebih menarik jika disandingan dengan warna-warna netral atau warna solid seperti putih atau krem," tutur Disyon. Sementara untuk warna gelap, Disyon merekomendasikan warna cokelat daripada hitam.
Jika Anda tertarik dengan gaya pop kontemporer, coba padankan kain perca dengan warna-warna mencolok yang berani. "Untuk nuansa yang lebih semarak, kita cari satu warna yang dominan di motif patchwork. Umpamanya kain didominasi warna pink, berarti akan serasi disandingkan dengan warna turunan pink, seperti fuschia," paparnya.
Ubah Suasana
Elemen dekoratif yang dibuat dari kain perca dapat menghadirkan kesan yang lebih modern dan kontemporer. Contohnya, cushion yang terbuat dari kain perca. Rupa-rupa warnanya membuat cushion mudah dipadupadankan dengan sofa atau kursi warna apa saja.
Coba taruh cushion perca pada dudukan dengan jok berwarna mencolok, hasilnya tak kalah menarik dengan mengaplikasikannya pada sofa berwarna netral seperti putih, krem, atau cokelat. Anda juga bisa mengganti bed cover polos dengan motif kain perca. Alih-alih terkesan kaku, tempat tidur yang terbuat dari kayu berwarna putih ini pun seketika memancarkan kesan hangat dan nyaman. "Sebagai elemen dekoratif, perca dapat dipadankan dengan gaya apa saja. Dari minimalis hingga shabby chic. Elemen kain perca ini juga dapat membuat nuansa country style lebih cantik dan terasa vintage," ujar Disyon.
ANNELIS BRILIAN | Koleksi Furnitur & Lokasi: KARE, SENAYAN CITY LANTAI 6, JALAN ASIA AFRIKA LOT 19 JAKARTA 10270 (021-7278 1222) | FOTO : DANIEL SUPRIYONO/NOVA
KOMENTAR