Dari sini saya ikut pendidikan Master Trainner. Ternyata manfaatnya baru saya rasakan belakangan. Misalnya, saya bisa memiliki dan mendirikan LPK Ar-Rum. Semua mengalir saja, kok. Yang penting selalu mau meningkatkan diri. LPK ini akhirnya juga jadi mitra Dinas Pendidikan kota dan provinsi.
Lalu, bagaimana bisa memperoleh beasiswa S2?
Tahun 2006 kesempatan itu saya peroleh dari Direktrat KPNF Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Jakarta. Sekarang berubah jadi Dirjen PAUD Kemendiknas. Saya mengalahkan sejumlah orang. Dari sekian banyak yang dapat beasiswa itu hanya saya yang jadi instruktur. Lainnya jadi PNS atau pamong belajar. Karena punya ijazah S2, saya bisa mengajar secara nonformal di universitas di Jogja. Sebelum itu, saya juga pernah jadi instruktur di SKB (Sanggar Keterampilan Belajar). Selain bergelar sarjana arkeologi, saya juga bergelar M.Pd. berkat beasiswa itu.
Oh ya, kapan mulai membuat kain jumputan?
Tahun 2010 saya mulai membuat kain jumputan dan mengajarkannya kepada siswa. Secara pribadi saya juga membuat bahan baku dari bekas kantung tepung terigu menjadi busana pria dan wanita. Hasilnya diperagakan oleh para peragawati lulusan Danar Studio beberapa waktu lalu.
Siapa saja peserta kursusnya?
Kebanyakan perempuan. Ada juga pekerja kantoran hingga ibu rumah tangga. Mulai dari orang berpunya hingga tak mampu. Karena itu saya kadang bekerjasama dengan pihak lain untuk memberikan bantuan mesin jahit bagi yang tak mampu agar mandiri. Lalu saya visiting ke rumah mereka untuk mengevaluasi kemajuannya.
Punya kelompok belajar juga?
Iya. Saya mengajukan program kelompok belajar ke Dirjen PAUD. Anggotanya 33 orang. Saya mengajukan pelatihan membuat, mendesain, dan menjahit kain jumputan. Hasil kerja kelompok itu bisa dijual. Untuk menjelujur kain putih, dapat Rp 10 ribu, sementara mewarnai saja Rp 5 ribu, karena pewarnanya dari saya. Kalau bikin kain putih hingga menjadi kain motif jumputan, beda lagi upahnya.
Kenapa jumputan?
Ternyata di kain ini banyak peluang dan sedang disukai. Motif jumputan tak harus klasik, bisa pula dikreasikan baru. Keterampilan ini praktis sekali. Sambil mengobrol dan nonton TV juga bisa dilakukan. Bila hasilnya berbeda dari jumputan klasik, malah bisa jadi kreasi baru yang bagus.
Masih terima jahitan?
KOMENTAR