Karena bentuknya yang bulat menggantung seperti perut Semar, tak heran tanaman hias satu ini disebut kantong Semar. Tanaman unik yang ujung daunnya menjadi perangkap serangga ini sekarang sedang naik daun. Mau tahu rahasia perawatannya?
Nepenthes spp itulah nama latin dari kantong semar. Ujung daunnya yang membentuk kantong mirip perut buncit membuat tanaman ini diberi nama seperti salah satu tokoh pewayangan yang memang berperut tambun. Di dalam kantong daun tersebut terdapat cairan yang sangat asam, yang sifatnya mematikan. Fungsinya sebagai penangkap serangga atau binatang kecil, seperti kecoa atau semut. Bahkan, konon, Nepenthes terbesar bisa menangkap tikus!
Ya, Nepenthes memang hebat. Bahkan, jika dalam keadaan masih tertutup, cairan di dalam kantong tersebut masih murni, mengandung enzim. "Sehingga bisa dipakai sebagai obat batuk, sakit mata, maag, dan diare," tutur drs. M. Mansur M.Sc, peneliti LIPI Bogor.
Menurut Mansur, yang sudah tertarik dengan Nepenthes sejak 1997, ada empat syarat utama untuk mendapatkan Nepenthes yang bagus. "Harus dikenali dulu jenis nepentehesnya, apakah jenis yang tumbuh di dataran rendah, tinggi, atau menengah. Hal ini perlu, karena Nepenthes dataran tinggi tidak bisa tumbuh di dataran rendah dan sebaliknya."
Selain itu, tanaman Nepenthes butuh kelembapan tinggi, karena Nepenthes senang dekat air, hutan gambut, atau padang savana. "Nepenthes juga senang suhu yang bervariasi," papar Mansur.
Menurut Mansur, banyak penjual mengambi tanaman ini langsung dari hutan. "Media yang digunakan adalah tanah, kemudian langsung dijual. Akibatnya tanaman mati karena Nepenthes susah beradaptasi."
Tanpa Pupuk
Karena agak rumit, Mansur menyarankan, pemula yang ingin menanam Nepenthes sebaiknya mengambil dari budidaya. "Dijamin, akarnya sudah jadi," anjur Mansur yang juga pengarang buku tentang Nepenthes.
KOMENTAR