Hemangioma juga bukan tanda lahir atau Mongolian spot. Pada tanda lahir memang akan tampak warna biru atau merah tapi datar, tidak ada benjolan. Sementara hemangioma tampak ada benjolan.
Menurut kepustakaan, hemangioma yang ringan atau dangkal ditemukan sekitar 25 persen. Sedangkan keadaan hemangioma yang dalam hanya 15 persen. Jadi, tergolong jarang. Di Indonesia perbandingan penderita hemangioma anak laki-laki dan perempuan yaitu 1:1 . Sedangkan di luar negeri lebih banyak anak perempuan dengan perbandingan 3:1.
Yang jelas hemangioma yang ada sejak lahir ini makin lama akan membesar. Tapi biasanya kemudian akan terjadi regresi secara spontan atau mengecil. Sekitar usia dua tahun rata-rata akan menghilang. Tak jarang ada yang baru menghilang setelah usianya lima tahun. Setelah menghilang biasanya membekas; kulit bekas lokasi benjolannya akan berwarna putih atau akan keriput. "Bila hemangioma sudah menghilang maka tak akan muncul kembali," jelas Endang.
TAK PERLU OPERASI
Memang hemangioma tergolong tumor jinak, tapi tidak mengganggu dan tidak menyebar ke seluruh tubuh. Jadi bisa didiamkan saja. Umumnya akan mengecil dengan sendirinya. Tapi tergantung besar benjolannya juga. "Kalau terlalu besar, maka pengobatannya dibantu dengan penyuntikan pada lokasi benjolan dan juga dengan pemberian obat minum dari golongan steroid."
Kalau benjolan itu besar, misal dengan diameter 3-4 sentimeter maka penyuntikan bisa sebanyak 10-20 kali. Biasanya dilakukan dua minggu sekali dengan dosis obat yang sama. Ada yang cuma 2-3 kali suntik sudah mengecil, tapi ada juga yang mengecil setelah lebih dari 10 kali suntikan. Tapi kalau pemberian obat sudah maksimal, misalnya, sampai 20 kali suntikan belum juga mengecil maka pemberiannya dihentikan. "Karena obat steroid ini mempunyai efek samping bila diberikan dalam jangka panjang.
Bisa terjadi gangguan pertumbuhan tulang, tekanan darah tinggi dan efek lainnya," ungkap Endang.
Seandainya sudah dengan pemberian obat tidak bisa mengecil maka biasanya dikonsultasikan ke bagian bedah apakah mau dioperasi atau tidak. Bila operasi menjadi pilihan, maka akan dilakukan ekstra hati-hati oleh tim bedah. Sebab menyangkut masalah pembuluh darah. "Bisa saja terjadi komplikasi dari operasi, semisal perdarahan yang banyak, infeksi, dan sebagainya."
Tindakan operasi, tegas Endang, merupakan pertimbangan dan keputusan terakhir. Memang, mungkin saja bisa dihilangkan dengan operasi, misalnya, demi pertimbangan kosmetik karena hemangioma terletak di bawah mata. "Tapi, ini pun akan menjadi keputusan terakhir karena biasanya dokter pun akan menunggu. Toh, umumnya hemangioma akan mengecil sendiri."
Dengan demikian, dibutuhkan kesabaran dari orang tua, karena tidak bisa mengecil dalam waktu yang cepat, misalnya setelah diberi obat atau beberapa kali suntik. Yang jelas, Bu-Pak, sampai saat ini alasan hemangioma bisa mengecil sendiri pun masih tak diketahui pasti. Sebuah penelitian di Paris yang memakan waktu cukup lama dengan mengumpulkan para penderita dan mengikuti perkembangan hemangioma mereka. "Ada yang diberikan obat dan ada juga yang tidak. Ternyata semua hemangioma tersebut -baik yang diberi obat maupun yang tidak - akan mengecil." Pada anak yang tetap mempunyai hemangioma pun tak ada masalah. Mereka bisa tumbuh dan berkembang normal, kok. Jadi, secara medis dianggap tak mengganggu.
Endang menganjurkan bagi orang tua yang anaknya memiliki hemangioma untuk tidak mengurut atau memencet-mencet benjolan tersebut. Sebab, dikhawatirkan pembuluh darahnya bisa pecah. "Tentu bila terjadi perdarahan dan sampai banyak maka bisa fatal." Sebaiknya anak pun dijaga jangan sampai trauma atau jatuh.
Jadi, tak perlu khawatir lagi, ya!
KOMENTAR