Saat ini, segala sesuatu berjalan serba cepat. Kondisi ini sangat memungkinkan seseorang merasakan stres, karena tak mampu menghadapi tekanan dari kondisi yang serba cepat itu. Tanpa disadari, stres kemudian mempengaruhi kesehatan, seperti kesemutan atau mati rasa di tangan, mual, atau nyeri dada. Jika Anda mengalami hal itu juga, bisa dipastikan Anda mengalami yang namanya serangan panik (panic attack).
Orang yang mengalami serangan panik kadang-kadang menyangka dirinya mengalami serangan jantung atau merasa berada di ambang kematian. Mereka tidak bisa memprediksi kapan atau di mana serangan akan terjadi. Padahal, serangan panik dapat terjadi kapan saja, bahkan saat tidur.
Serangan biasanya terjadi selama 10 menit. Tapi, beberapa gejala ada yang bertahan lebih lama.
Gangguan panik sering disertai dengan masalah serius lainnya, seperti depresi, penyalahgunaan obat, atau alkoholisme. Kondisi ini harus diperlakukan secara terpisah.
Gejala depresi meliputi perasaan sedih atau putus asa, perubahan nafsu makan atau pola tidur, energi rendah, dan sulit berkonsentrasi. Kebanyakan orang dengan depresi dapat diobati secara efektif dengan obat antidepresan, beberapa jenis psikoterapi, atau kombinasi dari keduanya.
Gejala-gejala
Gejala-gejala serangan panik muncul tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas. Di antaranya ialah:
Detak jantung cepat (palpitasi).Sakit di bagian dada.Sakit perut.Pusing dan mual.Kesulitan bernapas, merasa perasaannya tertahan.Kesemutan atau mati rasa di tangan.Hot flashes atau kedinginan.Sensasi mimpi atau distorsi persepsi. Merasa ingin melarikan diri.Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan.Takut mati.Merasa terteror (membayangkan hal-hal yang mengerikan dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya).
Detak jantung cepat (palpitasi).
Sakit di bagian dada.
Sakit perut.
KOMENTAR