Percaya atau tidak, sebetulnya banyak orang yang merasa "terpaksa" tinggal di apartemen. Luas ruangan yang kecil, membuat penghuninya kesulitan untuk mengutak-atik tatanan di dalam rumah.
Begitu pula dengan pasangan Andi dan Dinar, yang memilih tinggal di apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, demi mendekati tempat kerja Andi. Alhasil, pasangan ini mengaku harus memutar otak untuk menyiasati agar ruangan terkesan luas.
Apartemen dengan bentuk trapesium ini berisi dua kamar tidur, kamar mandi, tempat cuci, ruang tamu dan keluarga, serta dapur. Salah satu cara mengakali agar ruangan terkesan luas, adalah dengan memasang cermin besar. "Begitu juga dengan lemari harus diukur pas agar muat di kamar. Caranya dengan memasang lemari yang ditempel di dinding."
Dinar menyembunyikan barang-barang kecil seperti gunting, obeng, maupun kertas-kertas di lemari tarik yang terbuat dari plastik agar tidak terlihat berserakan. Ruangan terlihat luas karena meja makan bersatu dengan lemari menyimpan buku yang diletakkan di antara dapur dan ruang keluarga. Secara tak langsung memisahkan dapur dengan ruang tamu atau keluarga.
Praktis & Kreatif
Menurut Imelda Akmal, penulis buku Menata Apartemen, berpikir praktis dan kreatif memang harus diterapkan saat menata apartemen. Misalnya, kamar tidur untuk dua anak bisa disatukan dalam satu kamar. Caranya, dengan membuat tempat tidur menggantung atau tumbuh ke atas. "Kreatif membuat kemampuan kita tidak terbatas. Jadi berimajinasilah!" kata Imelda memberi saran.
Imelda mengakui, keterbatasan lahan di apartemen membuat kita harus menyisiasati ruangan. "Sebetulnya, menata apartemen tidak jauh beda dengan menata rumah. Banyak cara yang bisa dilakukan agar apartemen atau rumah terlihat luas dan indah," jelas Imelda sambil menyebut beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Open layout. Artinya ada dinding yang harus dibuka agar terlihat lebih luas. Misalnya, dapur dengan ruang makan bersatu atau pantry bersatu dengan ruang tamu.
2. Entrance/foyer. Sebaiknya foyer atau entrance dibuat lebih menarik karena tidak bisa punya teras. Jika tidak, dinding akan terasa kosong. Diakali dengan memasang koleksi piring, guci, foto, lukisan, atau kain tenun.
3. Koridor/Lorong. Perlakukan lorong atau koridor dengan sebaik-baiknya untuk menghindari kesan sempit. Misalnya dipasang koleksi lukisan. Agar tak terasa gelap dan lebih nyaman, pintu bisa diganti dengan dinding kaca. Atau letakkan lukisan dan tanaman hidup. Tak selalu harus memasang benda artifisial karena akan terasa kaku dan dingin. Begitu ada benda hidup seperti pohon, ruangan terasa hangat dan berbeda.
4. Storage. Tempat penyimpan sangat dibutuhkan karena tidak bisa menambah ruangan. Misalnya, sepatu, kan, tidak mungkin disimpan di luar pintu. Sebaiknya simpan di lemari dinding selebar sepatu. Bisa di koridor, tempat tertutup di kamar tidur. Kadang tinggi lemari mencapai plafon.
5. Furnitur built in. Manfaatkan furnitur built in yang dibuat sampai setinggi plafon. Sebaiknya furnitur sudah dirancang dan diukur dari awal pembangunan. Setiap centimeter di apartemen sangat berharga. Gunakan warna terang untuk membuat ruangan terasa lebih luas.
KOMENTAR