Apa menu khas katering Anda?
Risoles. Pernah, dalam satu acara di instansi militer, seorang istri pejabat bolak-balik ke meja prasmanan hanya untuk menyantap risoles buatan saya. ha...ha...ha...
Pelanggan juga menyukai es buah. Biasanya es buah ini saya bikin dulu, lalu dimasukkan ke dalam freezer beserta termosnya. Bisa tahan lama meski tanpa pengawet. Rasa buahnya jadi lebih enak dan lembut. Isinya ada 12 macam buah.
Lalu, apa kiat sukses Anda?
Harus benar-benar suka memasak. Kalau enggak hobi, pasti cepat bosan. Ini bisnis yang melelahkan, tapi untungnya besar. Banyak orang bisa masak, tapi enggak banyak yang mau sabar dan teliti menghadapi pelanggan yang bermacam-macam karakternya. Setiap keluhan atau permintaan harus diterima dengan lapang dada. Yang juga penting, tidak terlambat mengantar pesanan. Bila sudah tahu akan terlambat, sebaiknya harus memberitahu si pelanggan dulu.
Dulu, katanya suka nekat menerima pesanan menu yang belum pernah dibuat, ya?
Ha ha ha... iya. Habis, kalau saya tolak dengan alasan belum pernah bikin, nanti orang berpikir katering saya cuma main-main. Jadi, saya terima saja dulu pesanannya. Setelah itu saya buka buku resep, mencoba bikin, lalu saya cari rumah makan yang menjual menu itu. Maksudnya untuk membandingkan rasanya. Misalnya, selat solo. Syukurlah, selama ini pemesan selalu puas dengan rasanya. Saya juga punya buku resep jumlahnya satu lemari besar.
Omong-omong, suami berhenti kerja demi membantu bisnis ini?
Suami, Mohamad Arid Isnadi, justru lebih dulu berhenti kerja. Dia seperti saya, dulu sama-sama ditempatkan untuk perwakilan di hotel. Setelah berhenti, dia membuka usaha pariwisata sendiri, sambil membantu saya memasarkan katering ini.
Hasuna Daylailatu
FOTO-FOTO: DANIEL SUPRIYONO
KOMENTAR