Terbatasnya lahan yang ada dan tingginya harga tanah di kawasan perkotaan tentu memberi sedikit pilihan bagi masyarakat kota untuk dapat memiliki hunian impiannya. Lahan terbatas membuat cita-cita dan harapan untuk memiliki ruang-ruang penting yang lega dan nyaman di dalam hunian terasa mustahil diraih.
Namun, tenang dulu. Kendala seperti ini dapat dipecahkan dengan konsep desain yang tepat. Rumah yang akan dibahas kali ini merupakan cerminan dari kondisi rumah urban (perkotaan).
Bila lahan yang dimiliki memang terbatas dan kebutuhan akan ruang pun tidak berimbang dengan luasan lahan yang ada. Maka, konsep yang diterapkan adalah "vertical development", di mana pengembangan hunian dilakukan secara vertikal dengan menambah jumlah lantai bangunan.
Bila saat ini pemilik rumah masih berstatus "single", namun dengan luasan lahan berukuran 4 m x 15 m, rumah yang diinginkan nantinya juga dapat mengakomodasi layaknya sebuah hunian keluarga kecil. Untuk mengakomodasi hal ini, fungsi setiap ruang yang didesain haruslah bersifat multifungsi, dimana ruang yang ada pada saat ini dapat berubah fungsi sesuai dengan kebutuhan di masa yang akan datang.
Private & Service Area
Lantai dasar difungsikan sebagai area publik, yang terdiri dari pantry dan ruang duduk yang dibatasi oleh kolam sebagai area untuk pengudaraan alami ke dalam ruangan. Konsep ruang pada lantai dasar dibiarkan terbuka tanpa partisi/ dinding pemisah agar ruang yang satu dengan yang lainnya menyatu dan terasa lebih luas.
Lantai atas difungsikan sebagai private dan service area. Area privat terdiri dari ruang tidur dan ruang kerja. Area ruang kerja bersifat multifungsi, di mana pada saat pemilik rumah kelak menikah dan memiliki keluarga, maka ruang ini akan berfungsi sebagai kamar anak. Dan pada saat ruang kerja berubah fungsi menjadi ruang tidur, ruang kerja dapat dipindah ke area koridor.
KOMENTAR