Tabloidnova.com - Gaya hidup warga perkotaan dengan tingkat kesibukan yang tinggi, membuat mereka menginginkan segala hal yang praktis, termasuk soal minuman. Menurut data Euromonitor International, sejak 2004 hingga saat ini, minuman siap saji termasuk ready to drink tea (minuman teh siap saji) memiliki grafik pertumbuhan yang terus meningkat.
Di Indonesia, hampir 50 persen penduduk Indonesia mengonsumsi minuman siap saji dalam kemasan, terutama minuman teh yang memang cukup digemari (data www.foodreview.coid). Melihat pertumbuhan yang cukup signifikan ini, PT CS2 Pola Sehat meluncurkan Teh Gelas yang berasal dari daun teh asli dan 100 persen gula pasir pada 2009.
Seiring keinginan untuk aktivitas yang serbapraktis, Teh Gelas terus melakukan inovasi dengan meluncurkan kemasan karton pada 2013, dan kemasan PET (botol plastik) pada 2014 ini.
"Masyarakat semakin menginginkan segala hal yang bersifat praktis dan sesuai dengan segala macam kondisi," ujar Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group. Hal itulah yang menjadi dasar kini Teh Gelas meluncurkan berbagai varian kemasan.
Teh Gelas kemasan gelas cocok untuk konsumen yang ingin menikmatinya sekali minum, atau disajikan sebagai suguhan bagi tamu. Kemasan karton untuk mereka yang ingin minum lebih banyak dan bisa dinikmati bersama keluarga atau sahabat. Sedangkan Teh Gelas kemasan botol plastik dirancang untuk mereka yang menyukai kemasan praktis yang bisa di bawa ke mana-mana.
Tentu saja, selain memilih beragam kemasan, konsumen masa kini juga semakin pintar dan percaya pada produk yang memiliki added values. Keunggulan rasa dan kualitas ini didukung oleh proses produksi yang modern, canggih, dan higienis. Teh Gelas kemasan botol plastik ini menggunakan teknologi aseptik yang dilengkapi cold filling technology untuk menjaga kesempurnaan rasanya.
"Aseptic technology menjamin higienitas sehingga tak ada bakteri yang masuk selama proses produksi, sedangkan cold filling technology merupakan proses lanjutan setelah pemanasan dengan UHT, di mana suhu produk diturunkan selama waktu tertentu untuk menjaga rasa produk jadi sempurna," tandas Yuna.
Intan Y. Septiani
KOMENTAR