Saya (26), pasca melahirkan, puting susu saya belah dua melintang. Mertua saya melarang saya menyusui anak karena kalau puting susunya belah ASI-nya tidak baik dan bisa menyebabkan kematian menurut tradisi kampungnya. Karena dulu ada tetangganya yang melahirkan sudah 3 kali anaknya meninggal. Menurut orang pintar di sana, air susunya tidak bagus karena puting susunya belah seperti saya. Jadi, semua orang Madura yang puting susunya belah seperti saya, anaknya tidak disusui karena alasan tadi. Karena saya bukan orang sana, saya tidak percaya. Saya tetap menyusui anak laki-laki saya sampai usianya 11 bulan. Anak saya sehat, gemuk dan lincah.
Genap usia 11 bulan dia diare dan dirawat di ruang ICU. Karena kekurangan cairan dan sudah parah, akhirnya bulan September lalu meninggal. Dari pengalaman itu, mertua menyalahkan saya karena sudah menyusuinya. Dia pun berpesan kalau punya anak lagi jangan disusui tapi diberi formula. Saya jadi sedih dan trauma. Apa benar mitos puting susu belah melintang bisa menyebabkan kematian anak? Apakah ASI saya tidak bagus? Tolong beri penjelasan tanda-tanda payudara yang menghasilkan ASI yang baik? Terima kasih.
Mundari - Jakarta Utara
Ibu telah melakukan hal yang terbaik dengan memberikan ASI sampai 11 bulan untuk bayi Ibu. ASI merupakan makanan paling sempurna bagi bayi Ibu karena mengandung zat kekebalan tubuh dan nutrisi/zat-zat gizi yang lengkap. Mitos mengenai "bentuk puting belah menghasilkan ASI yang tidak baik" adalah tidak benar. Bentuk payudara dan puting tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Prinsipnya, makin sering bayi disusui, produksi ASI makin bertambah banyak. Jadi, bayi Ibu meninggal bukan karena ASI-nya tetapi karena diare dehidrasi berat. Semoga ibu mertua dapat menerima bahwa mitos mengenai puting belah adalah salah.
Dijawab oleh:
Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A.
KOMENTAR