Berikan pilihannya pada semua hal. "Katakan, apakah kamu mau lompat ke ruang makan atau merangkak ke ruang makan untuk makan malam (sebelum makanan habis)?" atau "Apakah kamu ingin mandi dengan bebek karetmu atau dengan perahu mainan (sebelum ibu kelelahan)?" . Jangan lupa untuk selalu membatasi dua pilihan saja. Jika tidak, Anda akan berakhir tanpa hasil atau balita hanya membuat Anda kebingungan.
Biarkan anak melakukan sendiri. Setiap kali Anda bisa, biarkan dia melakukan keinginannya sendiri. Bahkan jika itu berarti anak akan berakhir terciprat saus tomat atau memakai sepatu di posisi yang salah.
Mintalah bantuan dengan hal-hal dilakukan. Ini akan membuat anak merasa penting dan, siapa tahu, anak mungkin benar-benar bisa membantu. Hei, itu mungkin!
Cobalah berhenti mengatakan "tidak" atau "jangan". Jika Anda ingin anak tak mengatakan "tidak" atau "tidak mau" cobalah mencari kalimat lain yang tidak perlu mengatakan tidak atau jangan. Misalnya, "Sayangi kucing dengan baik!" bukannya mengatakan "Jangan tarik ekornya si kucing!". Dan cobalah menggunakan frase seperti ,"Stop" atau "Mungkin nanti saja" dan "Jangan" atau "Tidak".
Bersabar. Jika Anda diujung kesabaran karena anak tetap mengatakan "tidak" tanggapan, berbesar hatilah. Seperti kebanyakan tahap perkembangan balita lainnya, mereka akan perlahan meninggalkan hal itu. Sementara waktu, pastikan untuk mengurus diri sendiri dengan masa-masa mengesalkan. Artinya, di waktu berikutnya anak membuatmu kesal, cobalah menikmati sore hari untuk santai.
Laili/ dari berbagai sumber
KOMENTAR