Sudah bukan masanya lagi membiarkan dapur dalam kondisi tak terawat, pengap, apalagi bau. Memang, rasanya agak susah menghindari "kekacauan" yang terjadi di dapur seperti noda cipratan minyak goreng, tumpahan bumbu, hingga sisa bahan makanan.
Namun, bukan tak mungkin dapur dibuat senantiasa bersih dan leluasa digunakan, bukan? Kali ini, Sigit Antoro dari Saffron, berbagi tips mendandani dapur. Dengan tata ruang dapur yang optimal, niscaya agenda memasak hingga menyajikan hidangan untuk keluarga akan terasa lebih menyenangkan.
Apalagi jika dapur sering digunakan sebagai tempat berkumpul bersama keluarga. Oleh karenanya, tak perlu menunggu lama untuk merenovasi dapur Anda. Ayo, lakukan sekarang juga!
Pahami Zona Inti
Dapur memiliki tiga zona inti. Yaitu, area menyiapkan dan memasak bahan makanan, serta membersihkan. Seiring makin berkembangnya kebutuhan, zona inti dapur pun bertambah yaitu adanya area penyimpanan untuk barang yang tak dapat dikonsumsi (piranti masak) dan yang dikonsumsi (bahan masakan).
Ingat, dapur yang baik adalah dapur yang bisa memenuhi ketiga zona inti tadi, sehingga penghuninya tak perlu repot ketika sedang beraktivitas di dapur. Maka, gunakan pola segitiga kerja di dapur, di mana tiga zona inti tadi berada dalam posisi berdekatan dan memudahkan mobilitas si pengguna.
Agar selaras, konsep desainnya harus disesuaikan dengan konsep ruang dan konsep rumah yang ditempati. "Sehingga, desain akan mengalir dari luar hingga ke dalam, dan menjadi satu kesatuan konsep," ujar sang arsitek. Aktivitas di dapur mutlak membutuhkan sarana yang bisa memenuhi kebutuhan, sebagai alat pendukung aktivitas di area dapur.
Material Yang Pas
Lalu, jangan menyepelekan pemilihan material, tekstur, hingga warna kabinet dapur (kitchen cabinet). Misalnya lantai, lebih baik gunakan lantai keramik di dapur kotor agar mudah dibersihkan. Sementara pada dapur bersih, yang berfungsi memproduksi makanan dan minuman sederhana, selain keramik, alternatif lain adalah porselen atau kayu.
Bagaimana jika dinding dapur mudah kusam, karena termakan usia atau terkena cipratan minyak terus-menerus? Solusinya, dengan memasang material berbahan stainless pada dinding dapur. "Kesan modern dan bersih bisa didapatkan dari bahan ini," jelas pria yang pernah menjadi inhouse architect di Astra International ini.
Atau bila ingin mendapatkan nuansa natural, porselen bisa diaplikasikan. Yang lebih praktis sekaligus modis adalah painted glass (kaca biasa yang salah satu bidangnya dicat duco). Dengan memakai material ini pada dinding dapur, risiko pudarnya warna, retak, atau kotor bisa diperkecil.
Berani Renovasi
Misalnya pada dapur milik Tony, yang didominasi lemari berbahan kayu dan dinding keramik dapurnya retak. Dapur terlihat sangat kusam, karena warnanya tak mendukung.
Renovasi yang dilakukan adalah mengecat ulang dinding dapur dengan warna putih bersih. Plafon yang tadinya dibuat rendah, kini didesain lebih modern dan sederhana.
Ruang makan yang tadinya berada di depan dapur, kini menyatu dengan struktur dapur. Ini disesuaikan dengan mobilitas penggunanya.
Kitchen cabinet dirombak dengan menggunakan furnitur warna putih yang berkesan modern dan clean. Hasilnya, dapur pun jadi terasa lebih bersih dan nyaman. Menarik, bukan? Nah, kini giliran dapur Anda yang didandani.
Astrid Isnawati
SUMBER: SIGIT ANTORO, PT. JINGGA SAFFRON ARTISTIKA, GRAHA MIK LT. 8, SETIABUDI OFFICE PARK, JLN. SETIABUDI SELATAN KAV. 16-17 (021-5794 1410), WWW.SAFFRONSITE.COM
PRODUK: PANTRY MAGIC, JLN. KEMANG RAYA NO. 14B (021-718 2573)
LOKASI: PURI BOTANICAL RESIDENCE, TIPE GRANDIA, JALAN RAYA JOGLO NO. 48, JAKARTA BARAT, (021-587 0077), WWW.PURIBOTANICALRESIDENCE.COM
KOMENTAR