TabloidNova.com - Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik adalah anak yang dalam kehidupan sehari-harinya mendapatkan kualitas dan kuantitas nutrisi yang baik.
Dalam pembukaan media gathering seusai imposium Ilmiah PDGKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinis Indonesia) - Unilever, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinis Indonesia Abdul Razak Thaha mengatakan, gaya hidup yang sehat terdiri atas tiga elemen penting, yakni diet yang sehat, aktivitas fisik yang cukup, dan menjalankan gaya hidup sehat (tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan sebagainya).
Maka dari itu, kata Abdul Razak, pemerintah bersama Kementerian Kesehatan dan PDGKI senantiasa melakukan kampanye gizi seimbang yang tak berkesudahan, yang berdasarkan pada empat pilar utama, yakni:
Makan sehat dan bervariasi dengan gizi seimbang setiap hari Melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap hari Menjalankan hidup sehat dan bersih Mempertahankan Berat Badan (BB) ideal
Makan sehat dan bervariasi dengan gizi seimbang setiap hari
Melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap hari
Menjalankan hidup sehat dan bersih
Mempertahankan Berat Badan (BB) ideal
Sayangnya, lanjut Abdul Razak, "Saat ini gaya hidup manusia sudah bergeser, diiringi dengan perkembangan industri makanan yang sangat pesat. Manusia zaman sekarang akan merasa sudah modern kalau mengonsumsi makanan produk industri. Sementera itu, tidak semua makanan produk industri sudah tercukupi nilai gizinya."
Untuk itu, Abdul Razak bersama PDGKI mengimbau kepada seluruh produsen makanan untuk dapat memproduksi makanan sehat dengan menambahkan kandungan gizi pada produk makanannya. "Sekaligus memberitahukan kepada masyarakat bahwa makanan itu sehat melalui kemasannya, seperti yang sudah dilakukan di beberapa negara lain."
Sama halnya seperti status halal pada suatu produk makanan, kata Abdul Razak, pemerintah perlu mencantumkan status makanan sehat pada label kemasan produk makanan kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan terus-menerus demi terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih sehat, dengan kebutuhan gizi yang tercukupi dan seimbang di masa mendatang.
"Indonesia arahnya akan ke sana. Sebab saya melihat Singapura dan Jepang sudah cukup lama memulai menempelkan status 'makanan kesehatan' yang telah ditambahkan kandungan gizi tertentu ke dalam makanan tersebut, pada kemasan produk makanan," tandas Abdul Razak.
Intan Y. Septiani
KOMENTAR