Pijat juga bermanfaat sebagai salah satu faktor yang membantu penyembuhan penyakit tertentu. Khususnya penyakit yang berhubungan dengan stretching alias peregangan. "Penyakit dapat dibantu dengan pijat jika keluhan bersumber dari saraf, otot, atau yang diakibatkan cedera. Fungsi pijat di sini untuk menenangkan serta mengendurkan bagian yang tegang," papar Hesti.
Tentunya, tindakan ini harus disertai rujukan dan telah menempuh proses pemeriksaan secara medis. Sebutlah keluhan seperti cedera ketika olahraga (sport injury), nyeri karena otot terjepit, atau bell's palsy. "Pada bell's palsy, kita melakukan pijatan untuk mengembalikan rehabilitasi saraf tepi dan merangsang otot agar tidak menjadi kencang," ujarnya.
Lalu, kapan saat yang tepat untuk memberikan terapi pijat? Ternyata, meski sakit terdeteksi, tak berarti kita dapat segera mendapat penanganan. Untuk kasus sport injury, misalnya, pasien harus menunggu hingga bengkaknya hilang sebelum mendapat terapi pijat.
"Lain dengan kasus otot tegang yang dapat langsung diberi pijatan ketika keluhan datang. Asalkan diberi pemanasan terlebih dahulu. Sementara untuk bell's palsy, harus didiamkan dulu selama satu minggu karena saat itu terjadi perbaikan saraf," kata Hesti.
Pijat Bayi Harus Sesuai Usia
Siapa sangka pijatan pada bayi dapat menjadi stimulasi yang membantu mengoptimalkan tumbuh kembang motorik anak. Tak hanya itu, pijat pada bayi juga bermanfaat untuk melancarkan fungsi pencernaan, menjaga keseimbangan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membuat tidur anak lebih lelap. Di lain sisi, proses pemijatan yang lembut pun dapat mempertebal ikatan anak dan orangtua.
"Bayi sudah dapat dipijat sejak ia dilahirkan. Namun saat baru lahir hingga berusia satu bulan, pijatan yang diberikan hanya gerakan halus yang lebih menyerupai usapan. Ketika ia berusia satu sampai tiga bulan, Anda dapat memberikan tekanan ringan dalam waktu singkat. Sementara untuk usia tiga bulan ke atas, tekanan dan durasi dapat ditambah lagi," papar Hesti.
Sebaiknya, pemijatan untuk bayi Anda dilakukan pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Sebelumnya, pastikan bayi dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi terlalu kenyang. "Lumuri kulit bayi dengan baby oil terlebih dahulu agar tidak terjadi gesekan kasar di kulitnya, lalu lakukan massage mulai dari telapak kaki, jari kaki, tempurung kaki, betis, hingga paha, lalu naik ke perut, dada, tangan, muka, dan punggung," jelas Hesti.
Annelis Brilian / bersambung
KOMENTAR