Waktu sekitar 10-20 menit untuk foreplay inilah yang akan menentukan relasi seksual bakal memuaskan atau tidak bagi kedua belah pihak.
Perlu diingat, kulit di sekujur tubuh menanti untuk dijadikan sarana eksplorasi seksual yang tiada batasnya, lho. Selain itu, otak juga merupakan organ seksual yang amat potensial. Hingga amat disarankan untuk berbagi pengalaman "liar" atau ngobrol seputar hal-hal yang bisa membangkitkan gairah seksual selama foreplay.
103 Angka yang menunjukkan rata-rata aktivitas seksual yang dilakukan setiap orang sepanjang tahun.
Tidak ada angka pasti yang bisa dijadikan rumus baku untuk menjawab kuantitas hubungan seksual. Secara umum, mengurangi frekuensi seks akan menurunkan gairah seksual, begitu juga sebaliknya.
Artinya, kalau Anda fokus untuk berintim-intim seminggu sekali, peluang menikmatinya justru akan lebih besar bila Anda menginginkannya lebih dari itu dan jika benar-benar serius memikirkannya.
Wanita yang setidaknya beraktivitas seminggu sekali ternyata kadar testosteronnya tetap terjaga. Kondisi inilah yang membuat mereka merasa sehat dan tetap memiliki gairah seksual serta tetap penuh semangat menjalaninya. Kalau malam ini Anda berniat mengajak suami berintim-intim, konsentrasikan pikiran Anda pada aktivitas tersebut dan Anda pun akan puas merasakan hasilnya.
48 Persentase jumlah wanita yang berpura-pura orgasme.
Kendati sebenarnya sangat mungkin ada lebih banyak wanita dan entah berapa kali mereka berpura-pura orgasme. Sikap pura-pura ini tentu saja merupakan cerminan dari adanya masalah-masalah di seputar relasi suami istri.
Bila Anda dan suami saling cinta dan menaruh peduli, mengapa harus berpura-pura? Kalau Anda memang tidak bisa mencapai orgasme, jujurlah saja pada diri sendiri dan suami. Kemudian simak apa yang kira-kira jadi penyebabnya. Anda memang sedang tidak in the mood? Atau, ada hal-hal lain yang memenuhi benak Anda? Apakah Anda tidak lagi mencintai pasangan? Anda sedang marah padanya? Jangan salah, tubuh pandai, lho "mengungkapkan" pikiran-pikiran tersembunyi yang tidak ingin Anda akui.
Mereka yang cenderung selalu berpura-pura ini mestinya waspada. Karena ibarat mengenakan sandal yang licin, berpura-pura akan memaksa Anda untuk terus berpura-pura. Kalau sudah begini, relasi seperti apa sih yang Anda bangun dengan suami? Anda sendiri, kan, yang rugi? Nah, daripada terus berpura-pura, mengapa tidak membicarakannya dengan suami. Katakan, sesekali tidak masalah Anda tak mencapai puncak kenikmatan, namun jangan lupa mengutarakan alasan mengapa kali itu Anda tak bisa orgasme. Jangan salah, setiap kali berpura-pura, setiap kali itu pula yang bersangkutan kehilangan kesempatan untuk menjalin komunikasi, menikmati kehidupan seksual sekaligus membina relasi yang hangat dengan pasangan.
Paskaria
KOMENTAR