TabloidNova.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Rajawali Makassar berduka. Pada hari pertama sekolah pasca-liburan, Senin (5/1/2015), ratusan siswa bersama guru dan pegawai sekolah di Jalan Lamadukelleng No 7, Makassar, berdoa bersama untuk korban pesawat AirAsia QZ8501.
Para siswa tak menyangka seorang teman mereka, Winoya Theodoros, menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia pada 28 Desember lalu.
Siswi kelas XII IPA A tersebut pun didoakan oleh semua siswa. Foto Winoya dan Reynaldy dipajang di pintu masuk sekolah. Fotonya juga disimpan di depan piala lomba matematika. Saat itu, Winoya (17) menjadi anggota tim lomba matematika tingkat sekolah se-Makassar dari sekolah tersebut.
Setiap siswa dan tamu sekolah yang datang menunjukkan empati dengan melihat foto yang dipajang dan memanjatkan doa. Setelah memanjatkan doa bersama bagi Winoya, siswa SMA Katolik Rajawali menyalakan lilin di kelas Winoya, XII IPA A.
Teman sekelas Noya, sapaan akrab Winoya, seakan "menghidupkan" Noya di kelas berisi 30 siswa tersebut. Foto Noya dipasang memakai seragam sekolah berwarna putih di meja belajarnya. Di samping foto Noya, juga diberikan bunga dan tertulis di kertas "Safe Flight To Heaven Winoya".
Di kelas inilah, Winoya menempuh pendidikan setiap harinya.
"Ia duduk paling depan di sudut kanan. Teman kami yang kalem, tetapi kalau sudah kenal baik pasti nyaman bersama dia. Baik sekali orangnya," ujar seorang teman sekelas, Khaeratunnisah.
Berharap ditemukan
Teman sekelas Noya, Michael, Andrew, dan Theresia, mengaku masih sedih dan kehilangan. Raut muka mereka sedih saat menatap foto Noya yang dipasang di meja belajar yang setiap hari dipakai Noya. Mereka berharap jenazah Noya segera ditemukan meskipun masih berharap ada keajaiban.
"Semoga Noya masih hidup dan terdampar di pulau," ujar Michael.
Noya termasuk siswi berprestasi di SMA Katolik Rajawali. Noya berada di kelas unggulan, kumpulan siswa pintar bersama 29 temannya yang memiliki standar nilai 80 ke atas.
Guru SMA Katolik Rajawali, Aurelius Gale, mengatakan, sosok Noya dikenalnya sebagai pribadi yang kalem dan bersahaja. Bahkan, pendidikan Noya di perguruan tinggi sudah terjamin karena bungsu dari dua bersaudara itu juga penerima beasiswa di Universitas Petra Surabaya.
Winoya sekeluarga menjadi korban AirAsia bersama kakak dan kedua orangtuanya. Kakaknya, Reynaldy Theodoros, juga alumnus SMA Katolik Rajawali tahun 2012 dan ibunya, Josal Shiane, tahun 1988. Baru jasad ibu Winoya yang sudah teridentifikasi kemarin. Maka dari itu, pihak sekolah akan mendoakan Noya sekeluarga selama 40 hari.
"Pertemuan terakhir bersama Noya waktu Porseni. Sudah itu kan libur panjang, saya kaget lihat berita kalau namanya ada di daftar penumpang AirAsia. Ya, kami tetap optimistis saja dan berdoa selalu," tuturnya.
Selain teman dan guru Noya, seorang siswa juga merasa kehilangan. Siswa kelas reguler XII IPA 3, Ivan Wijaya Sumarno, adalah pacar Noya.
Saat ditemui, dia tampak tegar. Dia berusaha menyembunyikan kesedihan. Dia mengaku baru empat bulan berhubungan dengan Noya.
Dia terakhir kali bertemu dengan kekasihnya itu saat Porseni di sekolah. Bahkan, dia tak sempat merayakan Natal bersama karena masing-masing bersama keluarga.
Ivan sendiri mengaku masih optimistis bahwa Noya akan segera ditemukan. Dia sendiri selalu mengikuti perkembangan pencarian korban AirAsia melalui media online.
"Yah kita berharap yang terbaik saja buat dia," ungkapnya.
Tribunnews/Kompas.com
KOMENTAR