TabloidNova.com - Saat ini, pertimbangan setiap orang ketika akan membeli kendaraan roda empat semakin beragam. Salah satunya adalah ketersediaan fasilitas airbag alias kantung penyelamat yang bisa melindungi pengendara dan penumpakan dari tubrukan saat kecelakaan terjadi. Tapi meski familiar dengan fasilitas dan fungsi airbag, belum banyak orang yang paham benar tentang cara kerja dan prinsip dasar airbag.
Sistem airbag dalam sebuah kendaraan adalah salah satu komponen terpenting di unsur keselamatan. Pengembangan airbag yang tepat pun bisa memastikan pengendara dan penumpang selamat dari hantaman saat keealakaan. Terbukti, jutaan nyawa sudah terselamatkan dari maut dengan penggunaan airbag di dalam mobil.
Airbag terbuat dari bahan kain yang lentur dan berbagai material tambahan lainnya yang dikemas dengan sangat padat dan rapat di beberapa bagian mobil. Ada airbag yang terdapat di dalam area dashboard, tapi ada pula jenis mobil yang menyimpan airbag di seluruh sisi. Kantung-kantung ini di-compressed sedemikian rupa dan disimpan di tempat yang kecil. Ketika kecelakaan terjadi, secara otomatis kantung akan terisi oleh udara dan menjalankan fungsi sebagai "bantal" bagi para pengendara dan penumpang sehingga mereka tidak terhempas.
Bagian terpenting dari kesuksesan fungsi airbag ada di sensor tubrukan. Partikel elektronik ini didesain untuk menyampaikan informasi pada kendaraan saat kecealkaan terjadi. Sensor ini bereaksi berbeda, tergantung jenis mobilnya dan terhubung langsung ke kontrol airbag. Saat sistem kendaraan mendeteksi sensor tubrukan itu, sinyal akan terkirim ke sistem pengembangan udara di airbag. Sistem tu akan menyemprotkan gas nitrogen ke dalam kantung yang membuatnya mengembang sesuai desain dan kapasitasnya dalam mobil.
Biasanya proses ini terjadi dalam itungan antara 25-50 millisecond. Setelah mengembang dan menerima hantaman, biasanya kantung ini akan mengempis dengan sendirinya.
Yetta Angelina / Sumber: Carsdirect.com
KOMENTAR