TabloidNova.com - Trauma mendalam pastilah selamanya akan membekas di hati dan diri dua bocah bernama Andika Refa Pratama (6) dan Dinda Sela Aquina (2). Bagaimana tidak, dengan mata kepala sendiri, mereka harus menyaksikan ibu kandung mereka dibunuh oleh ayah mereka sendiri pada Selasa (30/9) dini hari di kediaman mereka di Dusun Rejosari II, Desa Grabab, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Adalah Sri Wahyuni (55), nenek Andika dan Dinda yang pertama kali mengetahui peristiwa pembunuhan itu karena mendengar tangis dua cucunya dari dalam rumah. Sri yang kebetulan tinggal di depan rumah kejadian langsung mendatangi rumah. Karena pintu terkunci, Sri memaksa masuk lewat jendela. "Saya kaget bukan main karena saya lihat Rani, anak saya, sudah terbujur kaku, bersimbah darah di tempat tidur kamarnya. Sementara itu, Andika dan Dinda menangis kencang di dekat Rani," kenang Sri yang bertutur kepada Tribunnews.com, Selasa (30/9) siang.
Kata Sri, saat menemukan Rani, sang putri sudah dalam posisi tengkurap dengan darah segar mengalir dari hidung dan mulutnya. Wajahnya pun membiru. Padahal sebelumnya, Sri mengaku tak merasakan firasat apapun. "Dia (Rani) sering ke rumah karena tidak pernah masak. Saat itu dia menyuruh saya nutup pintu belakang karena saya sedang setrika baju. Itu saja, tidak ada pesan khusus dan firasat apa pun."
Menurut dugaan sementara, Rani tewas di tangan suaminya sendiri, Hendri Bayu Irawan (25). Maklum, belakangan ini pasangan muda itu memnag diketahui kerap terlibat pertengkaran. Pasca tewasnya Rani pun, hingga kini Hendri belum terlihat. Bersamaan dengan menghilangnya Hendri, sejumlah harta benda milik Rani pun raib. Di antaranya adalah gelang 26 gram, kalung panjang dan bandul 20 gram, Blackberry, tablet, cincin 4 gram, dan uang Rp 5 juta. Bahkan, beberapa barang, seperti kalung dan ponsel, tercecer seperti tak sempat dibawa.
Menurut pihak kepolisian, dari bekas-bekas luka di tubuh korban, diduga kuat korban meninggal karena dibunuh dengan cara dicekik. Jenazah Rani sendiri saat ni sudah dibawa ke RSUP Sardjito, Yogyakarta, untuk keperluan otopsi.
Yetta Angelina / Sumber: Tribunnews.com
KOMENTAR