TabloidNova.com - Memang berat tekanan yang dirasakan AK (6), siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) yang beberapa waktu lalu melaporkan kejadian kekerasan seksual yang menimpa dirinya. Tekanan itu pun turut dirasakan oleh keluarga bocah tersebut. T, ibunda AK pun akhirnya memikirkan opsi untuk hijrah ke luar negeri jika kasus kekerasan seksual yang dialami putranya itu sudah tuntas.
Belanda, negara asal sang suami kabarnya akan menjadi pelabuhan T dan AK selanjutnya. "Akhir tahun ini rencananya kami akan pindah ke luar negeri. Sebenarnya kami suka di Indonesia. Apalagi kondisi suami saya yang sedang kontrak kerja di Jakarta masih lama," ujar T kepada Tribunnews.com saat gelaran sidang kasus kekerasan seksual JIS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (3/9) lalu.
Alasan utama rencana kepindahan AK dan keluarganya tak lain karena rasa stres dan depresi yang kerap dirasakan oleh keluarga mereka. Apalagi, kehidupan AK dan keluarga seperti menjadi tak bebas lagi usai bergulirnya kasus ini. "Ketika saya biasa ke mal tidak ada apa-apa. Tapi sekarang kalau ke mal kadang orang suka bilang, 'Itu korban JIS ya?'. Saya mau biasa saja, tapi orang lain melihat kami kaya apa gitu. Jadikan suasananya enggak enak."
T berharap, kasus ini bisa selesai sebelum akhir tahun sehingga ia dan sang putra bisa langsung pindah ke Belanda secepatnya.
Yetta Angelina / Sumber: Tribunnews.com
KOMENTAR