TabloidNova.com - Kamis (4/9) pagi, redaksi Tabloid NOVA mendapat kunjungan dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (DWP LIPI). Kunjungan ini merupakan inisiatif dari DWP LIPI, yang ingin mengetahui proses produksi tabloid yang telah menjadi sahabat dan inspirasi mereka ini.
Sejak pukul 09.00, beberapa perwakilan DWP dari Puspiptek, Serpong, lebih dulu tiba di Gedung Kompas Gramedia, Jl. Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mungkin karena tempat tinggal mereka lebih jauh, ibu-ibu ini berinisiatif untuk berangkat lebih pagi. Mereka pun langsung diajak untuk menikmati sajian teh, kopi, dan kudapan ringan yang tersedia di Merbabu Ballroom, lokasi acara yang berada di lantai 8.
Sekitar setengah jam sesudahnya, tibalah rombongan dari LIPI Pusat, juga dari Cibinong dan Bogor, yang dipimpin oleh Ketua DWP LIPI, Drh. Jullie Lukman Hakim. Setelah berfoto bersama di lobi, kami pun beramai-ramai menuju lantai 8 untuk bergabung bersama yang lain. Sebelum memasuki ruangan, para peserta mendapat goodie bags berisi Tabloid NOVA, Tabloid Nakita, Tabloid SAJI, Majalah Sedap, serta block note dan lanyard atau gantungan name tag.
Acara dibuka oleh Marfuah Panji Astuti, alias Uttiek, Redaktur Pelaksana Tabloid NOVA. Uttiek menyampaikan sukacitanya karena NOVA dapat lebih sering berinteraksi dengan pembaca melalui berbagai kegiatan. Kemudian Uttiek mempersilakan Ibu Jullie untuk memperkenalkan ibu-ibu yang turut hadir saat itu.
"Kami sangat senang bisa berkunjung ke Tabloid NOVA, karena hubungan kami dengan NOVA sudah terjalin selama enam tahun. Kami senang sekali dengan kegiatan seperti ini, karena ibu-ibu di sini ingin mengetahui bagaimana proses produksi NOVA," papar Ibu Jullie.
Beliau lantas memperkenalkan para peserta kunjungan, yang banyak di antaranya adalah peneliti di berbagai bidang yang menjadi lahan penelitian LIPI, seperti pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan biomaterial. Ibu Jullie juga mengungkapkan bagaimana DWP LIPI banyak melakukan kegiatan seperti mengembangkan tanaman lokal, membuat jus buah kemasan, serta pengalengan produk makanan kemasan seperti sayur dan gudeg.
Selada Padang, misalnya, terdiri atas potongan mentimun, tomat, daun selada keriting, kentang goreng, dan putih telur rebus. Lalu sausnya terbuat dari campuran kentang kukus, kuning telur, mentega tawar, cuka masak, dan bumbu-bumbu, yang kemudian dihaluskan. Untuk penyajiannya, ditambahkan kerupuk merah. Hm.. rasanya kombinasi antara crispy dan creamy.
"Bagaimana trik agar masakan ini agar tidak terlalu berkolesterol?" tanya Ibu Nia Dyah Kaniasari, yang mengelola TPA Cibinong. Rani menjawab, kuning telur pada sausnya bisa dikurangi, atau dihilangkan sama sekali. Meskipun tanpa kuning telur, saus tersebut tak akan berkurang citarasanya.
Sedangkan Gulai Ramen merupakan gabungan antara masakan Padang dan Jepang. Mi ramen dihidangkan dengan kuah gulai ayam, telur rebus, sayur bokcoy, dan ayam karage yang renyah. Sebagai pelengkap, disajikan satu batang daun bawang, wakame, lobak, dan wortel. Berbagai campuran ini membuat citarasa Gulai Ramen ini begitu kaya!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR