Menurut Ibu Ade Krisnaraga Syarfuan, Batik Kudus memiliki keunikan dan kekhasan, namun sayang belum banyak diapresiasi masyarakat luas. Dan melalui salah satu agenda yag dilakukan RPK diharapkan dapat mempromosikan dan mensosialisasikan kain batik Kudus.
Untuk meramaikan suasana pameran, RPK melibatkan Barli di bawah label SUI untuk menggelar peragaan busana. Acara ni diharapkan dapat menginspirasi para pencinta fashion untuk menggunakan kain-kain Indonesia, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas para pengrajin.
Sekilas Batik Kudus
Batik Kudus sangat unik baik warna maupun corak. Sebagai produk yang dihasilkan di daerah pesisir yang sarat dengan pengaruh Cina dan sekaligus menjadi pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa, batik Kudus merupakan karya multi kultur.
Dalam kumpulan batik Kudus dikenal batik peranakan yang halus dengan isen-isen yang rumit, diantaranya isen gabah sinawur, moto iwak atau mrutu sewu. Batik-batik ini berwarna sogan(kecokelatan) seperti umumnya batik Jawa Tengah dengan corak Tombak. Kawung/Parang, tetapi dihiasi dengan buketan, pinggiran lebar (terang bulan), taburan kembang, kupu-kupu atau burung dengan warna -warna cerah seperti merah dan serasi dengan warna cokelat.
Selain itu, Kudus juga menghasilkan batik-batik yang sangat dipengaruhi budaya Islam. Hal ini tercermin dalam batik-batiknya yang bermotif huruf Arab (batik Kaligrafi). Warna-warna merah tua, biru tua, dan hitam dominan dalam batik sejenis ini.
Eng Naftali
KOMENTAR