TabloidNova.com - Tepat sebulan sudah pesawat Malaysia Airlines MH370 penerbangan Kuala Lumpur-Beijing menghilang pada 8 Maret 2014 lalu. Sebuah pertanyaan besar yang mengaitkan sinyal kotak hitam dengan pencarian pesawat tersebut, akankah Badan Pusat Koordinasi Bersama (Joint Agency Coordination Center) menghentikan pencarian MH370?
Beberapa waktu lalu, sebuah locator dengan sinyal konsisten terdeteksi di sekitar Samudera Hindia oleh salah satu tim pencari. Sinyal tersebut diperkirakan terpancar dari kedalaman 4.500 meter, demikian diungkapkan Kepala JACC, Angus Houston.
"Kami punya indikasi visual pada layar, dan kami juga punya sinyal yang dapat didengar. Dan sinyal terdengar seperti sebuah beacon locator darurat, " ungkap Houston.
Sayangnya, tim pencari masih belum mendapat petunjuk menjanjikan apakah benar sinyal tersebut merupakan sinyal locator dari black box MH370. Pejabat JACC optimis jika mereka segera akan menemukan petunjuk maupun puing-puing dari pesawat MH370 tersebut.
Sementara ini, tim pencari masih berpegang dengan asumsi awal bahwa pesawat MH370 bergerak ke arah berlawanan dari rute seharusnya menuju Beijing. Pesawat justru bergerak melintasi Indonesia dan menurunkan ketinggian di sekitar Samudera Hindia. Analisa mereka, penerbangan telah diambil alih di sepanjang rute dan sengaja terbang rendah untuk mendeteksi radar.
Demi mencari keberadaan tepatnya pesawat MH370, kapal laut Inggris dengan peralatan pendeteksi canggih HMS Echo telah berlayar ke selatan Samudera Hindia, Senin (7/4) lalu. Sebelumnya tim kapal pencari dari China, kapal Haixun 01, telah mendeteksi dua sinyal audio di lokasi tersebut, Minggu (6/4). Sementara itu, kapal angkatan laut Australia yang berteknologi canggih dari Amerika Serikat juga berangkat untuk menyelidiki di bagian laut yang berbeda.
Tim pencari berharap sinyal tersebut benar-benar beacon locator dari perekam data pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sebulan lalu karena waktu "ping"-nya hampir habis. Seperti sempat diberitakan, baterai beacon locator dirancang mengirim sinyal atau ping ketika pesawat mengalami kecelakaan dan akan bertahan selama 30 hari setelah diaktifkan.
Diungkapkan JACC, bergabungnya HMS Echo merupakan hal yang sangat penting untuk pencarian Boeing 777 milik Malaysia Airlines tersebut. Kapal tersebut memiliki state-of - the-art sonar serta mampu memetakan dasar laut secara terfokus hingga mencapai kedalaman sekitar 4.500 meter ( 2,8 mil). Kendati demikian, para pejabat JACC tetap berhati-hati dalam memberikan keterangan mengingat pengalaman yang sudah lalu.
Laili Damayanti/ CNN
KOMENTAR