TabloidNova.com - Ditemui di RSUD Koja, Rabu (2/4) sore Suri Nurusyifa (29) mengaku sedang bingung terhadap musibah yang dialami kakak kandungnya. Akibat ledakan tabung gas LPG 3kg pada Rabu (19/3) sekira pukul 19.30 WIB, enam anggota keluarga kakak kandungnya menderita luka bakar nyaris di sekujur tubuh mereka.
Musibah yang terjadi di kawasan Kebanten, Cilincing, Jakarta Utara itu berlangsung tidak terduga dan cepat. "Saat itu mereka sekeluarga baru saja sampai rumah usai menjenguk ibu yang sedang sakit. Kakak saya, Ito Siwidigdo, mencium bau gas lalu langsung ke dapur."
Sebelum kebocoran gas diatasi Ito, "Entah anak atau istrinya menyalakan kipas angin, enggak lama gas meledak. Selain kakak saya, istrinya Ngadiarti, dan anak mereka Kholifatus Anisya Ramdani (10), Alfath Bimo Widigdo (7), Ganisya Al Gazali (5), dan Renayu Restiara (16) menderita luka bakar," ucap Suri.
Kondisi luka bakar yang paling parah dialami Kholifatus dengan menderita 60 persen luka bakar, sehingga harus dirawat di RSCM. "Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Sejauh ini dari Pertamina sudah memberikan sumbangan 15 juta. Sementara biaya perawatan di RSCM untuk lima orang per orang biaya kamar dan obatnya 10 juta per hari."
"Beruntung ada BPJS dan KJS, sehingga alhamdulillah saya enggak bayar biaya perawatan sama sekali. Apakah sampai segitu saja tanggung jawab pemerintah terhadap keluarga kakak saya? Mereka masih butuh perhatian terhadap fisik dan psikis. Belum mengganti kerusakan rumah kontrakan mereka. Sementara kakak saya hanya bekerja sebagai petugas keamanan di Marunda Center," beber Suri.
"Saya berterimakasih pada pihak RSCM dan RSUD Koja atas upaya penyembuhan keluarga kakak saya yang saya rasa sudah maksimal. Saya hanya mempertanyakan apakah sampai segini saja tanggungjawab pemerintah atau Pertamina? Apa pantas uang 15 juta untuk enam orang korban?" tutup ibu dua anak yang juga karyawan sebuah madrasah di kawasan Cilincing itu.
Edwin Yoes
KOMENTAR