Ketika berpuasa, banyak orang justru mengurangi asupan air mineral yang tergantikan oleh minuman dan makanan manis saat waktu berbuka puasa. Selain karena faktor kebiasaan, pola minum air putih saat puasa malah berubah karena tubuh tanpa sadar menginginkan jenis asupan manis lainnya dalam suhu rata-rata dingin atau es.
Padahal, persoalan dehidrasi merupakan salah satu fokus penting untuk menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh orang yang sedang berpuasa, selain kecukupan vitamin dan gizi seimbang lainnya.
Baca: Ketahui 6 Manfaat Air Mineral untuk Kesehatan Tubuh
Pola minum air mineral 242 untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh saat puasa sangat penting diketahui oleh masyarakat. Pasalnya, kekurangan cairan tubuh berdampak buruk pada kesehatan, seperti gangguan fungsi saraf, gangguan pembekuan darah, dan gangguan proses metabolisme karena tubuh tidak bisa menyerap energi dari makanan yang dikonsumsi ke dalam tubuh.
Pola minum air mineral 242 ialah cara mudah mencukupi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa lewat meminum 2 gelas air mineral saat berbuka, lalu 4 gelas air mineral di malam hari, dan 2 gelas air mineral saat sahur.
Baca: Usai Olah Raga, Lebih Baik Minum Air Dingin atau Air Hangat?
Adapun pola minum air mineral 242 yang benar ialah, yakni satu gelas saat berbuka, kemudian satu gelas lagi setelah hidangan berbuka. Selanjutnya, dua gelas sebelum makan besar, lalu dua gelas sehabis makan menjelang tidur. Sementara. Sisanya ialah dua gelas saat sahur yakni satu gelas sebelum dan sesudah menyantap menu sahur.
Nah, bagaimana untuk orang yang tidak terbiasa atau menyukai mengonsumsi air mineral setiap harinya? Lalu, apakah pola minum air mineral 242 tidak akan membuat perut kembung?
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Ini Mitos dan Fakta Berpuasa yang Wajib Diketahui
“Harus mulai perlahan dibiasakan karena air mineral adalah air minum yang paling baik untuk kesehatan tubuh ketimbang jenis minuman lainnya. Agar tidak kembung saat minum air mineral bisa disiasati dengan minum sedikit demi sedikit tidak langsung dihabiskan. Masalah obesitas serta tubuh yang mudah terasa lemas ketika puasa dapat diatasi dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh,” ujar dr. Ani Sri Sukmaniah Msc, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
KOMENTAR