Ditemui di markas Komnas PA, Arist menyatakan tidak akan mundur sekalipun harus menghadapi proses hukum.
"Kalau upaya evakuasi itu melanggar hukum, saya akan hadapi (proses) hukum itu," ujarnya berapi-api kepadatabloidnova.com, Jumat (28/2).
Menurut Arist, apa yang dilakukannya pada Senin (24/2) lalu sudah sangat transparan. "Publik tahu apa yang saya lakukan. Saksi (pengasuh yakni Priscilia dan Sumini) juga tahu karena saya sempat bertemu waktu datang," ujarnya lagi.
Pun ketika datang, Arist memasuki panti bersama 4 orang polisi atas seizin Chemy (pemilik).
"Ketika itu saya kan disambut Pak Samuel dengan baik. Saya sudah memperkenalkan diri dan dia juga bilang terima kasih kita (komnas PA) sudah datang untuk mengawasinya," ujar Arist lagi.
Setelah masuk, Arist sempat meminta bertemu anak-anak yang lain, dan Samuel juga menunjukkan anak-anak yang lain.
"Lalu, saya naik ke lantai 2 yang tangga agak curam dan menurut saya agak kurang kondusif sebagai panti. Ketika Pak Samuel membuka pintu kamar yang besar. Saya bertemu 12 anak di dalam kamar yg terkunci dari luar dengan kondisi menangis. Saat itu saya terharu betul dengan kondisi yang tidak kondusif," ujarnya.
Kemudian, saat anggota polisi mengatakan masih ada 2 anak lagi yang tengah demam tinggi. Arist meminta supaya mereka diambil dan diserahkan padanya. "Di situlah saya mengetahui anak itu sakit," ujarnya.
Selang berapa saat, istri Samuel datang dan ditanyakan, kenapa anak demam tersebut tidak dibawa ke rumah sakit? "Beliau (Yuni) mengatakan jika semalam sudah dibawa namun dokter mengatakan tidak perlu opname. Dan, saya menegaskan anak tersebut harus saya bawa dan untuk diopname," ujarnya lagi.
Selain membawa 2 balita (Maria dan Felicia) ke rumah sakit Beth Saida, sisanya 10 anak dibawa ke Komnas PA karena kondisinya tidak baik.
"Persoalannya, apakah membawa anak ke rumah sakit itu salah? Apakah Komnas mengevakuasi anak yang minta pertolongan itu salah? Dan saat itu tidak terjadi ribut-ribut atau tarik menarik bahkan sampai masuk mobil diantar oleh Pak Samuel," kilah Arist menolak tudingan jika dirinya dikatakan melakukan pengambilan paksa.
Laili
KOMENTAR