Setelah Perdana Menteri Inggris John Mayor mengumumkan soal perpisahan Putri Diana dan Pangeran Charles secara resmi atas kesepakatan berdua, kata Dickie, pada 1993, Charles kemudian menyetujui untuk tampil di televisi dalam sebuah video dokumentasi yang memperlihatkan aktivitasnya dalam berbagai kegiatan sosial yang diberi judul The Prince's Trust.
"Saya pikir program itu sangat ideal sebagai cara untuk lebih memfokuskan diri pada kehidupan pribadi sang pangeran yang dianggap lebih layak dipublikasikan dibandingkan berita lainnya. Kendati demikian, tetap saja dalam video itu pun terselip tentang kemelut rumah tangga Charles dan Diana."
Dalam salah satu segmen di mana Charles diwawancarai dalam video itu, Dickie melanjutkan, akhirnya dia menjawab sejumlah pertanyaan yang mengarah kepada isu gagalnya pernikahannya dengan Diana. Charles pun menjawabnya sesuai kata hatinya.
"Charles mungkin tak pernah menyangka bila pengakuan itu telah berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan pribadinya kelak. Kendati saat itu dia juga mengatakan tak pernah mempertimbangkan soal perceraian dengan Diana sebelumnya. Dan pengakuan itulah justru yang kemudian memberatkan posisinya yang adalah calon Raja penerus di Kerajaan Inggris.
Selain itu, Charles juga akan menerima Supreme Governor of the Church of England dan Defender of the Faith. Namun bagaimana pun juga, kata Dickie, perceraian di masa itu masih merupakan isu yang sangat buruk konotasinya dalam pemahaman agama apa pun di dunia ini.
"Saya tidak meragukan, sekretaris pribadi Charles, Richard Aylard, telah membujuknya untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan untuk video itu. Di sisi lain, sang penanya, Jonathan Dimbleby, tentu saja sudah mendapatkan banyak pengaruh dari sejumah pihak saat membuat pertanyaan untuk Charles.
Dan video itu akhirnya ditayangkan pada June 1994, tepat pada saat hari perayaan 25 tahun predikatnya sebagai pangeran atau Prince of Wales. Namun akibat dari ditayangkannya video ini, Charles pun harus menerima banyak komentar pedas dari kalanga pejabat dan kritik dari oarng-orang di seluruh dunia.
"Sangat disayangkan, mengingat judul programnya adalah The Prince's Trust, sebuah judul yang sangat bersih dan sesuai dengan proposal pertama yang diajukan, ternyata akhirnya justru menjadi sebuah skandal baru bagi keluarga Kerajaan Inggris. (BERSAMBUNG)
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
Sumber: Dailymail
KOMENTAR