Wanita yang sudah belasan tahun bekecimpung didunia politik ini mengaku sedih dan kecewa dengan sikap PAN kepada dirinya.
"Saya sedih dan kecewa, tapi ini bukan kekecewaan pribadi. Kalau mengusung amanat bangsa, bisa saya lakukan dimana saja. Bisa di parpol atau di luar parpol. Saya melihat ada obligasi yang merampas hak-hak masyarakat, hak-hak yang memilih langsung pemda dan Pilkada," kata Wanda saat ditemui tabloidnova.com di Daoen Sirih, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, (16/9).
Meski sedih, Wanda tak menyesal. Ia menerima dengan lapang dada surat pemberhentian tersebut. "Saya tidak menyesal dengan pemberhentian saya dari PAN," katanya.
Menurut Wanda dukungannya terhadap Jokowi sesuai dengan reformasi yang diperjuangkan oleh PAN. Ia menilai, Jokowi figur yang bebas dari pelanggaran HAM dan otoritarisme.
"Kekecewaan terbesar saya justru adanya kekhawatiran pada tingginya hasrat dari segelintir elite politik yang ingin memasung suara rakyat, suara saya dan suara anda semua," ucapnya.
Surat pemberhentian dikeluarkan pada 30 Agustus 2014 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal, Taufik Kurniawan.
Icha/Tabloidnova.com
KOMENTAR