Putri sulung Ketua Departemen Ob-Gyn Rumah Sakit Mohammad Husin (RSMH) dan FK Unsri Dr H Agustria Zainu Saleh Sp OG (K) Onk (56) itu diduga tewas dibunuh.
Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Minggu pukul 13.00 geger oleh penemuan sesosok mayat perempuan di dalam mobil merek Honda Jazz warna merah nomor polisi BG 2815 NM. Mobil itu dalam kondisi parkir di samping gedung utama rumah sakit.
Dr Syukri Dellan, sahabat Dr H Agustria Zainu Saleh memastikan, jenazah yang ditemukan itu adalah anak dari Dr H Agustria Zainu Saleh bernama dr Alia.
"Kami kenal dekat dengan keluarga itu, begitu juga dengan Dr Alia. Terakhir tanggal 6 Agustus ini kami masih bersama-sama di Bandung dalam suatu acara," ujar Dr Syukri.
Keterangan dari petugas ruang pemulasaran jenazah RSUD Selasih Sujono, mobil itu telah parkir di sana sejak empat hari yang lalu. Hali ini diperkuat dengan keterangan dari seorang pemilik warung di depan gerbang rumah sakit, Ajo. "Sejak parkir mobil itu kok tidak pindah-pindah tapi kami tidak curiga, kadang rumah sakit biasa lah, kadang sedang menunggui keluarga atau apa," katanya.
Kepada Tribun Pekanbaru, Sujono dan beberapa kerabat almarhumah menuturkan, pihak RSUD melalui Dr Ashterly menerima kabar dari pihak keluarga Dr Alia di Palembang yang mengabarkan anaknya telah hilang sejak beberapa hari yang lalu. Sujono juga menyebutkan, kalau Dr Ashterly diminta pihak keluarga untuk mengecek keberadaan mobil Honda Jazz merah yang parkir di halaman rumah sakit itu.
Benar saja, setelah Minggu siang, karyawan RSUD melihat mobil itu dan mencium ada bau tidak sedap. Menurut Sujono yang juga ikut melihat ke mobil itu melihat ada sejenis cairan yang mengalir keluar dari mobil. Air itu juga berbau. Lalat-lalat juga terlihat sudah banyak di dalam mobil itu.
Melihat hal itu, karyawan rumah sakit kemudian melaporkan hal itu kepada kepolisian terdekat, yakni ke Polsek Pangkalan Kerinci. "Tak lama kemudian polisi pun datang dan pintu mobil dibuka dengan paksa dengan mencari tukang ahli kunci," ujar Sujono.
Saat pintu depan sebelah kanan mobil itu terbuka, bau menyengat merebak. Dilihat di antara jok depan dan belakang, tampak sesosok mayat yang telah membiru kehitaman. Mayat itu dalam posisi tertelungkup di lantai mobil di antara jok depan dan belakang.
Berbaju merah posisi sandaran kedua jok depan dalam posisi rebah ke belakang menutupi mayat itu. Mayat ditemukan dalam keadaan mengenakan baju warna merah dan rok warna hitam.
Mayat tersebut kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD Selasih. Saat Tribun mengunjungi kamar mayat, Minggu sore, tampak seluruh kulit kaki jenazah sudah membiru kehitaman. Kendaraan itu lantas oleh polisi kemudian diamankan dengan memasang garis polisi di sekeliling posisi mobil itu.
Dr Syukri saat ditemuai di RSUD mengatakan, jenazah korban akan dibawa ke RSUD Arifin Ahmad di Pekanbaru untuk dilakukan autopsi. "Pihak orangtua juga sudah diberitahu dan saat ini sedang dalam perjalanan dari Palembang ke Jakarta dan dari Jakarta langsung ke Pekanbaru," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Pelalawan Kompol Sukito SH di RSUD Selasih Minggu sore mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian dan apa penyebab kematian dr Alia.
"Kita tidak bisa menduga-duga, kita akan lakukan penyidikan untuk memastikan apa yang terjadi sebenarnya," katanya singkat usai melihat kondisi korban langsung ke kamar mayat.
Kabar yang beredar, Iwan Andriansyah, pacar korban, diduga menjadi tersangka pembunuh dr Alia. Ia dijemput di rumah orang tuanya di Lahat, Minggu (23/8). Iwan Andriansyah sebelumnya pergi dengan dr Alia dari rumah kostnya dengan menggunakan Mobil Honda Jazz dari rumah kostnya di Jl Dwikora.
hnk/sripo
KOMENTAR