"Anggota kami, kan, terdiri dari beragam profesi. Ada yang punya toko material, salon, usaha makanan, dokter gigi, dan lainnya. Nah, tiap anggota yang belanja ke anggota lain, bisa dapat diskon," tutur Endang Syahbenol.
Henry Ismono
DICARI: 1.000 ADIT!
Punya nama "pasaran", nyatanya seru juga. Teguh Andrianto (32), misalnya, mengaku tertarik bergabung dengan grup "Teguh's Society" di situs pertemanan Facebook karena iseng semata. "Yang mengundang, namanya Teguh juga. Karena lucu, ya, saya ikutan. Ada juga beberapa anggotanya yang mengajak berteman di Facebook," katanya.
Berbeda dengan komunitas Endang di Jogja, Teguh's Society yang baru beranggotakan puluhan orang ini, belum punya agenda kegiatan khusus. Dalam deskripsinya, grup yang berkategori "just for fun" ini, dibuat dengan tujuan menghubungkan orang-orang yang bernama Teguh.
Selain nama Teguh, nama Adit termasuk yang juga bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia. Sebuah grup yang mewadahi pemilik nama Adit pun dibuat dengan nama "I Bet I Can Find 1000 People Named Adit in Indonesia". Anggotanya adalah pemilik nama Adit dengan ejaan yang berbeda-beda. Mulai dari Adit, Adith, Adhit, Aditya, hingga Radhitya. Sama dengan komunitas Teguh, kelompok Adit juga belum punya kegiatan khusus selain "mencari 1000 Adit".
Kalau sedang iseng, coba saja cari nama Anda. Siapa tahu sudah ada komunitasnya!
Sita Dewi
TAK TERIMA ANGGOTA PRIA
Sore itu, di pertmuan JEC, hampir semua Endang yang ditemui mengaku senang bergabung di JEC. Para suami pun mendukung mereka karena aktivitasnya begitu positif. "Kami senang karena punya banyak teman dan bisa beraktivitas di luar rumah. Lebih senang lagi kalau kegiatan kami bisa berarti buat banyak orang."
Yang lucu, ketika mereka saling bertegur sapa atau bercakap-cakap. Begitu ada yang memanggil, "Endang!" nyaris semua menengok ke arah yang memanggil. "Ya, kalau panggil Endang, sudah pasti semua menoleh. Makanya, biar gampang, kami tambah nama belakang sesuai profesi, nama suami, asal tempat, nama anak, dan seterusnya," jelas sang ketua JEC, Endang Syahbenol.
Jadilah, misalnya, Endang Darwati menjadi Endang Mirota, Endang Rahmiati jadi si dokter gigi, Endang Sukaryati jadi Endang DPRD karena terpilih menjadi anggota dewan. "Wah, nama saya jadi lucu, Endang Cebongan, karena tinggal di kawasan Cebongan Jogja," tutur seorang ibu disambut gelak tawa para Endang lainnya.
Sayangnya, hanya kaum Hawa yang bisa jadi anggota. "Memang, sih, banyak pria bernama Endang yang ingin gabung, tapi karena niatnya membentuk organisasi perempuan, terpaksa tidak menerima anggota pria."
Henry Ismono
KOMENTAR