Berbeda dengan kebanyakan warung yang mengolah iga sapi sebagai sop, di Warung Pindang Mpok Rodemah yang terletak di kawasan Pondok Pinang, iga sapi dipadukan dengan santan kental dan rempah-rempah kemudian direbus. Alhasil, iga sapinya terasa sangat empuk! Untuk mencicipi pindang iga ini cukup membayar Rp 8 ribu per porsi.
Pindang bandeng seruni tak kalah lezatnya. Kenikmatan ikan pindang berbumbu asam manis pedas ini, kata Mpok Rodemah, terletak pada jenis bandeng hitam yang digunakan. "Selain lebih enak, banding hitam tidak bau tanah seperti banding putih," kata Mpok Rodemah.
Warung Mpok Rodemah memang terlihat biasa saja dari depan. Tapi jangan kaget, jika jam makan siang tiba, warung yang dua kali menjadi pemenang festival sebuah merk kecap ini penuh sesak dengan pengunjung. Rata-rata pelanggan Mpok Rodemah adalah pekerja kantor di sekitar wilayah Pondok Pinang. Bahkan di hari libur sekalipun, warung makan ini tak pernah sepi pengunjung. Pada Sabtu dan Minggu, biasanya pengunjungnya adalah keluarga. Kelezatan masakan Mpok Rodemah tersebar dari mulut ke mulut hingga milis ke milis. Tak percaya? Coba saja tengok di search engine.
Pada mulanya Mpok Rodemah merintis usahanya ini dengan berjualan soto Betawi di sebuah gerobak. Tak disangka, soto miliknya laku keras. Setelah mengumpulkan banyak uang, Mpok Rodemah dan suaminya lalu menyewa sebuah rumah kecil untuk dijadikan warung. Kini warung itu memiliki luas dua kali lipat.
Mpok Rodemah tak punya impian muluk-muluk dengan usahanya ini. Keinginannya hanya satu, melestarikan budaya Betawi melalui masakan.
Ajeng
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR