Ada banyak ketrampilan yang bisa Anda coba. Dari membuat Scrapbook sampai sabun. Terserah Anda memilih yang mana.
Kursus Scrapbook
Sebelum membuka kursus yang bertujuan komersial, sang pemilik Nap's Yuliantina Asmarabudi SE (46) sudah sering memberi kursus kilat ke berbagai sekolah secara gratis. "Tujuannya sih, memperkenalkan scrapbook pada anak-anak," tegas Yuli saat ditemui Tabloid Nova.
Untuk masyarakat umum, Yuli membuka kelas di tokonya setiap saat. Kursus dibagi menjadi dua katagori, basic dan vintage. Masing-masing selama dua jam per satu kali pertemuan. Untuk kelas basic, Yuli akan memperkenalkan soal bahan, alat dan cara pembuatannya yang mendasar yakni menggunting dan menempelkan materi. Sementara kelas vintage biasanya membuat lay out sebuah foto dengan materi yang bertumpuk dan teknik padu-padan warna.
Kelebihan scrapbook dibanding dengan menyimpan foto di album, selain tampilan lebih cantik, foto juga tetap awet. "Kertas atau hiasan yang dipergunakan dibuat secara khusus dan tak membuat foto jadi kuning." Selama kursus, peserta dipinjami alat-alat yang dipergunakan untuk menghias foto. Sementara bahannya bisa dibeli langsung di Nap's. Untuk kursus kilat Yuli pasang harga mulai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.
Untuk mengikuti kursus kilat, peserta tinggal pesan tempat. Beberapa artis yang pernah mencoba kursus adalah Agnes Monica, Maudy Koesnaedi, dan Irgi Fahrezy. "Agnes membuat scrapbook untuk kado saudaranya," jelas Yuli yang telah menularkan keterampilannya membuat scrapbook pada sekitar 200 peserta.
Selain membuka kursus, Yuli juga menyewakan alat-alat scrapbook. "Bila pembeli ingin membuat scrapbook di toko saya boleh saja. Tinggal beli bahan lalu pinjam alat-alat di sini. Harga sewa alatnya dihitung per jam. Meski menyewa, tapi dengan senang hati saya atau staf di sini bisa membantu bila diperlukan. Yang penting dalam membuat scrapbook, kita harus punya ide dasar dan menentukan temanya dulu. Misalnya, fotonya anak-anak, pernak-pernik dan warnanya yang cerah-ceria" tutur Yuli yang belajar keterampilan ini di Singapura.
Pendidikan Matahari yang pusatnya berada di Surabaya ini adalah sebuah akademi, waralaba pendidikan di Indonesia dan luar negeri. Beragam kursus diberikan di tempat ini mulai dari kerajinan, home industry, teknologi pangan, kosmetik, sablon, printing, kerajinan, suvenir. Salah satu kursus yang baru dibuka sebulan ini di Jakarta adalah towel cake atau membuat kerajinan kue berbahan dasar handuk. "Di Surabaya sendiri kursus towel cake sudah berjalan selama tiga bulan," kata Rudy Tjendra, S.H., M.Kn. pemilik Pendidikan Matahari.
Di Jakarta, kursus towel cake berada di WTC Mangga Dua. Dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 350 ribu selama tiga jam, peserta akan diajarkan enam macam bentuk towel cake beserta bahan-bahannya. "Bahan dan hasil kursus boleh dibawa pulang. Hanya saja saya membatasi peserta kursus sampai 3-5 orang saja. Kebetulan karena tempatnya tidak ada." Ide kursus ini pun, lanjut Rudy, karena sang istri yang suka dengan hasil dari kerajinan handuk. Bentuknya yang mirip kue betulan, membuat sang istri tertarik membuka di Jakarta.
KOMENTAR