Proses evakuasi pesawat yang dilakukan TNI-AU masih berlanjut hingga Jumat (22/5). Sejumlah peralatan berat ikut diterjunkan agar proses evakuasi badan pesawat dan korban lain segera ditemukan. Korban yang selamat langsung dirawat di RS Iswahyudi, Magetan dan RS Soedono, Madiun. Sementara yang meninggal diindentifikasi di RS Iswahyudi.
Hingga Jumat, masih ada 14 korban selamat dirawat di RS Soedono. Empat diantaranya menjalani perawatan yang intensif lantaran kondisinya masih belum stabil. Mereka adalah Mayor Lekahena (41), Suyono (40), Mayor (Lek) Dedi Sahrudin (33) dan Angga (2) warga Desa Malang Kecamatan Maospati, Magetan. Sementara 10 korban lainnya kondisinya membaik.
Dari reruntuhan rumah sepupunya, "Saya menemukan Rusmiati, istri Rusmin, sudah meninggal. Saya menemukan jenazahnya di antara reruntuhan di kamar tidur." Warga pun bahu-membahu menyelamatkan para penumpang. "Sekitar seperempat jam kemudian datang polisi dan tentara," tuturnya. Satu-satu korban dibawa ke RS.
Tiba-tiba Magetan dan Madiun seakan hujan air mata. Puluhan warga yang merasa kehilangan langsung memenuhi RS Iswahyudi. Mereka mencoba mengenali puluhan jenazah yang dijejerkan. Di antaranya Ade (40), kerabat Mia (29), korban Hercules yang selamat. Sementara dua keponakannya, Alfaridzi (4) dan Sayuti (7), belum ketahuan kondisinya. "Mereka menumpang Hercules untuk menemui ayahnya yang bekerja di Biak," tukas Ade.
Kondisi jenazah yang rata-rata mengalami luka bakar sungguh menyulitkannya. "Paling saya cari ciri-ciri khusus mereka berdua dan baju terakhir yang mereka pakai. Ciri-cirinya adalah mereka sudah sunat, Alfaridzi memakai baju cokelat gambar superhero, dan Sayuti memakai baju garis-garis hitam."
Beban yang dirasakan Ade sungguh terlihat berat. Berkali-kali ia menangis. "Saya selalu terbayang-bayang wajah mereka. Betapa mereka sangat ceria dan bisa selalu membuat suasana menjadi menyenangkaan," ungkapnya.
Mengetahui berita itu, Desi sempat memaksa untuk langsung melihat jenazah suaminya. Tapi keinginan Desi dicegah petugas. Tak banyak kata yang diucapkan Desi, "Saya hanya berharap tak ada lagi kejadian seperti ini," ungkap Desi yang mengaku tak punya firasat apa pun.
Hanya kakak kandung Melvin, Anton, yang diperbolehkan melihat kondisi jenazah Melvin yang ditemukan terhimpit tubuh pesawat. Melihat tubuh saudaranya, "Saya bisa membayangkan apa yang dia alami dan rasakan saat itu. Saya berharap bisa secepatnya dievakuasi agar kami bisa segera memakamkannya di Depok," harapnya.
Edwin Yusman F.
KOMENTAR