Sayang, sekarang ini aku belum boleh melukis lagi karena tak boleh pegang cat minyak atau akrilik. Mungkin gara-gara dulu aku suka melukis di ruangan tertutup, kanker jadi terpicu timbul karena tidak ada udara yang keluar, langsung dihirup.
Kendati menderita sakit berat, aku merasa beruntung memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Dua adikku, Citra Anugerah Aliyana dan Sekar Astrianingrum, selalu datang ke RS, bergantian menemaniku. Papa tidak pernah absen menemaniku, sementara Mama lebih sering di rumah karena harus menemani anakku.
Begitu juga suamiku. Ia adalah suami terbaik di dunia. Kasih sayang dan perhatiannya luar biasa. Setiap malam, ia tidur di RS, menemaniku. Ruang perawatanku sudah seperti rumah karena sejak 10 Maret 2009, aku tak pernah pulang. David selalu bilang, obat paling manjur untuk melawan penyakit adalah semangat tinggi untuk hidup, optimis, dan hati yang selalu gembira.
(Kaka, Bondan, dan Pupu adalah teman-teman Putri yang mengadakan acara amal Art for Cure Kita Semua Sayang Putri. Acara yang dilakukan dua kali, 10 dan 16 Mei 2009 ini, menampilkan band-band IKJ dan pelelangan lukisan karya Putri).
Oh, ya, setiap pagi aku telepon Al. Karena dia sudah pintar bicara, selalu aku ajak ngoceh. Kini, yang terpenting dalam hidupku, adalah melihat pertumbuhan Al. Apalagi, kini Al sudah bisa tengkurap, ngoceh, dan nonton teve. Ah, senangnya melihat dia semakin besar. Apa yang aku lakukan sekarang, semuanya buat Al!
NOVERITA K. WALDAN
KOMENTAR