Aksi ini merupakan upaya kedua dari tim advokasi untuk dapat bertemu dengan Duta Besar Singapura. "Kami sudah mencoba bertemu dengan Dubes damun ditolak oleh Sekretaris Bidang Politik, Mr. Jonathan. Pertimbangannya nanti menunggu setelah sidang koroner," kata Audy Wisdang, salah satu tim advokasi PR David Hartanto.
Kedatangan tim advokasi tersebut untuk menyampaikan petisi kepada pemerintah Singapura. Dalam petisi tersebut tim advokasi meminta pemerintah Singapura memberikan jaminan keamanan dan perlindungan kepada mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Singapura, melindungi semua saksi dan mahasiswa Indonesia di NTU dari tekanan maupun intimidasi, menghentikan pemberitaan yang menyebut David menusuk proffesornya dan bunuh diri karena penyelidikan masih berlangsung, mengusut tuntas kasus kematian David dengan investigasi yang jujur, serta mengimbau agar sidang coroner inquiry yang diadakan 20-26 Mei 2009 di Singapura dilaksanakan secara objektif.
Para peserta aksi damai ini bukan cuma menggelar kesenian tradisional melainkan juga membawa hasil bumi berupa sayuran dan buah-buahan serta karangan bunga. "Ini merupakan simbol persahabatan Indonesia dan Singapura. Harapannya kasus ini tidak membuat renggang hubungan baik kedua negara," kata Audy seraya menambahkan, tim pemerhati kasus David bakal terus menggelar aksi serupa hingga tanggal 25 Mei.
Astri
KOMENTAR