Bayi perempuan berusia 1,5 tahun, Yossi Veronica Ginting, meregang nyawa seusai dibuai pengasuhnya, Nanik Utami, di Perumahan Pondok Ungu Permai, Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/4) sore. Nanik kalap karena Yossi tak kunjungi berhenti menangis.
Hingga sekitar tiga jam setelah anak tunggal pasangan Edi Syahputra Ginting -Eliana Tarigan tersebut tak lagi bernyawa, Nanik dilanda kebingungan. Gadis berusia 20 tahun ini kemudian meraih cutter dan menyayat pergelangan tangan kirinya. Rupanya, sayatan itu tak mengenai nadi sehingga Nanik tetap bisa bertahan.
Nanik kemudian mengambil kabel charger HP dan menyambungnya dengan tali rafia lalu mengikatkan salah satu ujungnya pada bilah kayu di lubang ventilasi di atas pintu. Gadis asal Wonogiri, Jawa Tengah, ini pun bersiap menjerat lehernya ketika Ny Teti Tampubolon, tetangga Edi Saputra, muncul.
Teti mencegah Nanik gantung diri sambil memanggil para tetangga. Warga makin geger ketika mendapati Yossi sudah tak bernyawa. Nanik pun mengaku bahwa Yossi tewas di tangannya. Balita tersebut dibekap lantaran tak berhenti menangis.
Edi dan sang istri buru-buru pulang saat diberi kabar oleh salah seorang tetangga bahwa sesuatu yang buruk terjadi di rumah mereka. Pasangan muda ini histeris saat mendapati bidadari kecilnya telah tewas.
Menangis
Nanik baru empat bulan bekerja pada keluarga Edi Syahputra yang tinggal di Blok G11, Sektor 5, Perumahan Pondok Ungu Permai. Dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga serta mengasuh Yossi, terutama bila Edi dan Eliana bekerja.
Edi yang berusia 27 tahun bekerja di pabrik Suzuki di Tambun, Bekasi, sedangkan sang istri yang lebih tua empat tahun bekerja di sebuah perusahaan kontraktor.
Menurut Nanik, Rabu sekitar pukul 14.30 Yossi buang air besar di celana. Nanik kemudian memandikan Yossi. Lalu, lajang lulusan SMP di Wonogiri ini membujuk dan membuai Yossi agar tidur. Namun, Yossi tak mau tidur dan menangis berkepanjangan hingga Nanik jadi kesal.
"Saya kesal, dia menangis terus-menerus," kata Nanik sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangan saat ditemui Warta Kota di Mapolrestro Kabupaten Bekasi di Cikarang, Kamis (24/4) siang. Nanik mengaku ia tak berniat menghabisi Yossi.
Dikatakan Nanik, ia telah berusaha menenangkan Yossi namun balita itu tak menghentikan tangisnya. Ketika kekesalannya memuncak, Nanik membekap mulut Yossi dengan telapak tangannya. Dia baru mengendurkan tangannya ketika balita itu tak bersuara.
"Dia marah dan kalap lalu membekap mulut dan hidung korban agar berhenti menangis. Tangannya menutup penuh hidung dan mulut korban sekitar 5 sampai 10 menit," kata Kasat Reskrim Polrestro Kabupaten Bekasi, AKP Susetyo Purnomo Condro, Kamis siang.
Mendapati Yossi tak bersuara maupun bergerak, Nanik menggoyang-goyang tubuh balita tersebut. Nanik juga menggendong Yossi ke kamar mandi dan mengusapi wajahnya dengan air. Bahkan, dia memberikan napas buatan lewat mulut. Tapi apa lacur, Yossi telah tewas.
Sekitar pukul 17.00, Nanik mengambil cutter dan menyayat nadinya. Dia kemudian berusaha gantung diri. Saat itulah, Ny Teti Tampubolon yang tinggal di depan rumah Edi datang. Dia merasa heran karena Yossi dan Nanik tak kunjung keluar. Padahal, hampir setiap sore Nanik membawa Yossi jalan-jalan ataupun bercengkerama di rumah Teti.
Pada Rabu malam, jenazah Yossi dikirim ke RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. "Ada luka lecet akibat tekanan di cuping hidung serta luka lecet di bibir atas dan bawah bagian dalam," kata Susetyo.
Kemarin siang, jenazah Yossi dimakamkan di TPU Perwira, Bekasi. Nenek Yossi mengatakan, keluarganya sangat berduka sehingga belum bisa berkomentar banyak. Keluarga korban menyerahkan kasus ini ke polisi dan berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Hingga kemarin sore, Nanik masih diperiksa di Mapolrestro Kabupaten Bekasi. Nanik mengaku bekerja pada keluarga Edi berkat perantaraan rekannya yang lebih dulu bekerja pada sebuah keluarga yang juga tinggal di Perumahan Pondok Ungu Permai.
Nanik mengaku selama ini tak ada masalah dengan keluarga Edi yang menggajinya Rp 350.000 per bulan. Dia juga mengaku baru kali ini bekerja sebagai pembantu--sekaligus pengasuh anak. Sebelumnya, sejak lulus SMP, Nanik hanya menganggur di rumahnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri.
Ichwan Chasani/warkot
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR